Terlepas dari sanksi Rusia, Erdogan juga mengomentari kiriman senjata dari Barat yang terus mengalir untuk Ukraina. Ankara juga pernah menjual sejumlah drone Bayraktar ke Kiev.
Aliran senjata itu turut memperpanjang perang yang berkecamuk di Ukraina, alih-alih mendesak negosiasi damai.
"Tak ada pemenang dalam perang semacam ini, tetapi saya kira ada banyak kekalahan besar. Banyak orang kehilangan nyawa mereka, dan ada juga ongkos [perang]," ucap Erdogan dikutip Russia Today.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menegaskan kebijakan Ankara adalah mencari cara agar konflik segera berakhir.
"Sayangnya, saya pikir itu tidak mungkin."
Lihat Juga : |
Turki tengah berupaya menjadi juru damai Rusia-Ukraina. Putaran negosiasi kedua negara ini bahkan beberapa kali berlangsung di negara pimpinan Erdogan.
Namun, semua negosiasi itu gagal mencapai gencatan senjata.
Sementara itu, Vucic, yang juga hadir dalam konferensi itu, mengatakan musim dingin yang akan segera datang menjadi musim yang sangat dingin karena krisis energi imbas perang Ukraina.
Serbia memang mengecam invasi Rusia ke negara tetangganya. Namun, mereka menolak menjatuhkan sanksi ke Moskow.
"Jika seseorang benar-benar berpikir mengalahkan Rusia secara militer [di Ukraina], maka kita harus bersiap tak hanya untuk musim dingin tapi juga musim dingin kutub," kata Vucic.
(isa/bac)