Persemakmuran sebetulnya sudah ada sejak 1926. Kemudian pada 1949, tiga tahun sebelum Elizabeth naik takhta, konsep tersebut dikukuhkan dalam Deklarasi London 1949.
Deklarasi itu membuat negara anggota menjadi bebas dan setara.
"Persemakmuran tak punya kemiripan dengan kerajaan di masa lalu," kata Elizabeth dalam siaran Natal perdananya pada 1953 dikutip majalah Smithsonian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Elizabeth, konsepsi itu adalah sesuatu yang baru berdasarkan semangat manusia.
"Untuk konsepsi baru soal kemitraan yang setara antara bangsa dan ras, saya akan memberikan diri saya hati dan jiwa setiap hari dalam hidup saya," lanjut Elizabeth.
Namun, Persemakmuran punya lapisan kekuasaan kolonial mengingat konsep ini berkelindan dengan Kekaisaran. Selain itu persemakmuran juga menginvestasikan raja Inggris dengan kekuatan simbolis.
Persemakmuran itu kini menaungi 54 negara yang kebanyakan bekas koloni Inggris. Negara-negara ini tersebar dari Afrika hingga Karibia.
Anggota Persemakmuran punya sistem pemerintahan sendiri. Misalnya, Barbados, Singapura, dan India.
Namun, di kepemimpinan Elizabeth, Inggris juga mengalami banyak problem. Mulai dari banyak perang, kerusuhan di Irlandia Utara, krisis ekonomi, Brexit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa, dan kebangkitan politik nasionalis sayap kanan.
Pada 1982 perang antara Inggris dan Argentina atau Perang Falklands pecah. Perang ini berlangsung selama sepuluh pekan.
(isa/bac)