Setelah mewarisi takhta dari Ratu Elizabeth II, Raja Charles III harus langsung menghadapi "teror" dari enam negara yang ingin melepaskan diri dari Persemakmuran Inggris.
Antigua dan Barbuda menjadi negara teranyar yang menyatakan keinginan mereka untuk lepas dari Persemakmuran Inggris.
Keinginan itu diutarakan tak lama setelah Raja Charles mewarisi takhta usai Ratu Elizabeth meninggal dunia pada pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut beberapa negara yang ingin lepas dari Persemakmuran Inggris:
Perdana Menteri Antigua dan Barbuda, Gaston Browne, mengumumkan bakal mengadakan referendum dalam tiga tahun ke depan dan menjadikan negara itu sebagai republik.
"Ini merupakan masalah yang harus ditindaklanjuti menggunakan referendum masyarakat untuk memutuskan," kata Browne, dikutip dari NPR.
"Ini bukan merupakan bentuk sikap tak hormat kepada monarki. Ini bukan aksi kekerasan, ataupun perbedaan antara Antigua dan Barbuda kepada monarki. Ini adalah langkah menyelesaikan lingkaran kemerdekaan untuk mencapai kedaulatan nasional yang sebenarnya."
Pada Maret 2022, Jamaika sempat mengungkapkan keinginan mereka untuk lepas dari Persemakmuran Inggris.
Sebagaimana diberitakan Associated Press, Perdana Menteri Jamaika, Andrew Holness, menyampaikan niatnya tersebut kala bertemu dengan Pangeran William dan Kate.
"Kami ingin maju terus. Kami ingin mencapai ambisi kami sebenarnya dan takdir kami sebagai negara merdeka," kata Holness.
Inggris sendiri berkuasa atas Jamaika selama lebih dari 300 tahun, memaksa ratusan ribu budak Afrika di tanah itu bekerja dalam kondisi brutal.
Jamaika meraih kemerdekaan pada Agustus 1962, tetapi masih tetap menjadi anggota persemakmuran.
Belize menjadi negara persemakmuran lain yang mengungkapkan niat mereka untuk lepas dari kerajaan Inggris.
"Proses dekolonisasi sedang berkembang di wilayah Karibia," ujar Menteri Konstitusi dan Reformasi Politik Belize, Henry Charles Usher, kepada parlemen, seperti dilansir The Independent.
"Mungkin ini waktu bagi Balize untuk mengambil langkah selanjutnya dalam benar-benar memiliki kemerdekaan kami. Namun, isu itu merupakan keputusan masyarakat Belize," katanya.
Berlanjut ke halaman berikutnya >>>