Taiwan Damprat Xi Jinping-Putin: Relasi China-Rusia Ancam Perdamaian
Taiwan mengecam pertemuan Presiden Xi Jinping dan Presiden Vladimir Putin. Mereka menganggap relasi China dan Rusia mengancam perdamaian internasional.
Kementerian Luar Negeri Taiwan menganggap isi pertemuan Xi dan Putin di sela konferensi tingkat tinggi Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di Uzbekistan tak dapat diterima.
Dalam pertemuan itu, Xi dan Putin sempat membahas isu Taiwan. Selama ini, China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya di bawah prinsip "Satu China".
Namun belakangan, Taiwan kian garang menunjukkan keinginannya untuk benar-benar melepaskan diri dari China.
Saat bertemu Xi, Putin kembali menegaskan komitmen Rusia untuk mengakui prinsip Satu China. Menurut Taiwan, Putin mendukung "pernyataan salah" China.
"[Kami] mengecam keras Rusia karena mendukung pemerintah otoriter Partai Komunis China terus membuat pernyataan salah di panggung internasional yang merendahkan kedaulatan negara kami," demikian pernyataan Kemlu Taiwan.
"[Rusia] menganggap mereka yang menginginkan perdamaian dan status quo itu provokatif, yang menunjukkan ancaman aliansi rezim otoriter China dan Rusia terhadap perdamaian internasional, stabilitas, demokrasi, dan kebebasan."
Taiwan tak luput dari perbincangan Xi dan Putin karena belakangan, isu itu sedang menjadi perhatian internasional.
Ketegangan memuncak ketika ketua Dewan Perwakilan Amerika Serikat, Nancy Pelosi, berkunjung ke Taiwan pada awal Agustus lalu meski sudah diwanti-wanti China.
Geram, China akhirnya menggelar latihan perang besar-besaran di sekitar Taiwan. Tak hanya itu, drone sipil juga semakin sering mondar-mandir di langit Taiwan.
Tak tinggal diam, Taiwan bersumpah bakal melawan tiap armada yang menerobos wilayahnya. Bukan sekadar gertakan, Taiwan benar-benar menembak setidaknya dua drone China, salah satunya sampai jatuh berkeping-keping.
(has/bac)