Berhasil Rebut dari Rusia, Ukraina Lanjut Gali Kuburan Massal di Izium

CNN Indonesia
Minggu, 18 Sep 2022 04:50 WIB
Para pekerja darurat Ukraina melanjutkan penggalian kuburan massal yang ditemukan di Izium setelah Rusia angkat kaki dari wilayah itu.
Ilustrasi. Para pekerja darurat Ukraina melanjutkan penggalian kuburan massal yang ditemukan di Izium setelah Rusia angkat kaki dari wilayah itu. (Foto: AP/Nariman El-Mofty)
Jakarta, CNN Indonesia --

Para pekerja darurat Ukraina melanjutkan penggalian kuburan massal yang ditemukan di Izium, Kharkiv Oblast, setelah berhasil merebut kembali dari Rusia. Dalam penggaliannya, mereka menemukan lebih banyak lagi mayat pada Sabtu (17/9) waktu setempat.

Berdasarkan laporan Reuters, ada lima kuburan massal yang digali. Sementara, para ahli dari pihak kepolisian dan penyelidik mendokumentasikan temuan dan memeriksa mayat-mayat itu.

"Penggalian sedang dilakukan. Identitas mereka saat ini tidak diketahui," kata jaksa wilayah Roman Kasianenko.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyidik mengungkapkan bahwa beberapa mayat merupakan lanjut usia jika dilihat dari kondisi giginya. Selain itu, kata Kasianenko, tiga mayat yang telah digali pada Jumat (16/9) lalu telah berhasil diidentifikasi.

Setidaknya ada 17 tentara Ukraina yang ditemukan di kuburan massal pada Jumat lalu. Sedangkan, sisanya diduga merupakan warga sipil yang dikubur dengan tanda salib kayu tipis.

Sementara itu, warga kota Izium juga melanjutkan pencarian kerabat mereka yang meninggal akibat serangan dari Rusia.

[Gambas:Video CNN]



Sebagai informasi, Ukraina menemukan kuburan massal yang terdiri lebih dari 440 mayat di Izium, Kharkiv Oblast. Kota itu baru saja direbut kembali oleh pasukan Ukraina dari tentara Rusia.

Kepala penyelidik polisi untuk wilayah Kharkiv, Serhiy Bolvinov, mengatakan kepada Sky News bahwa penyelidikan forensik akan dilakukan pada setiap jenazah.

"Saya dapat mengatakan itu adalah salah satu situs pemakaman terbesar di kota besar di (daerah) yang telah dibebaskan (dari Rusia). 440 mayat dimakamkan di satu tempat," kata Bolvinov pada Kamis (15/9).

"Beberapa meninggal karena tembakan artileri ... beberapa meninggal karena serangan udara," katanya.

Presiden Volodymyr Zelenskiy menyalahkan Rusia atas kuburan massal itu. Ia menyamakan penemuan itu dengan apa yang terjadi di Bucha, di pinggiran ibukota Kyiv, saat awal invasi Rusia berlangsung pada Februari.

Ukraina dan sekutu Baratnya menuduh pasukan Rusia melakukan kejahatan perang di Bucha.

"Rusia meninggalkan kematian di mana-mana dan harus bertanggung jawab," kata Zelenskiy dalam pernyataannya melalui video seperti dikutip AFP.

Meski begitu, Rusia berulang kali membantah menargetkan warga sipil atau telah melakukan kejahatan perang.

(pra/pra)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER