Sejumlah pelayat melemparkan bunga kala mobil yang membawa jenazah Ratu Elizabeth II melewati mereka, Senin (19/9). Pemakaman Ratu diketahui berlangsung pada hari ini dan disaksikan oleh ribuan orang, termasuk 500 pemimpin dunia.
Mobil jenazah Ratu melewati jalan-jalan di pusat Kota London menuju Kastil Windsor, yang adalah tempat peristirahatan terakhir Ratu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rute kepergian Ratu tersebut ditutup selama prosesi berlangsung, dikutip dari CNN.
Sebagaimana diberitakan Reuters, puluhan ribu orang berkumpul di rute perjalanan peti mati Ratu Elizabeth untuk menyaksikan prosesi pemakaman kenegaraannya pada hari ini.
Peti mati Ratu sempat dibawa berkeliling dari Westminster Abbey menuju Wellington Arch, sebelum dibawa ke Windsor.
Dalam pemakaman ini, lonceng di biara tersebut berbunyi selama 96 kali. Acara tersebut juga dilengkapi dengan kebaktian.
Dalam kebaktian tersebut, lagu "The Lord's my Shepherd" dinyanyikan. Lagu ini merupakan lagu yang dinyanyikan dalam pernikahan Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip.
Di akhir acara, gereja dan seluruh wilayah Inggris mengheningkan cipta selama dua menit. Terompet lalu dibunyikan sebelum para hadirin menyanyikan lagu "God Save the King."
Setelah kebaktian di Westminster Abbey selesai, peti mati Ratu kemudian dibawa mengelilingi London, melewati Istana Buckingham hingga ke Wellington Arch.
Dari Wellington Arch, Ratu dibawa ke Kastil Windsor untuk ibadah di Kapel St, George. Di sana, berbagai simbol monarki yakni mahkota, bola bertanda salib, dan tongkat, bakal diangkat dari peti dan ditempatkan di altar.
Lord Chamberlain, pejabat paling senior di rumah tangga kerajaan, lalu mematahkan 'Tongkat Kantornya.' Pematahan tongkat itu menandakan akhir dari pelayanannya kepada penguasa, dan meletakkannya di peti mati.
Ratu lalu dikubur di sebelah suaminya, Pangeran Philip.
Dalam prosesi ini, keluarga kerajaan Inggris turut hadir mengiringi kepergian Ratu. Mereka tampak menggunakan pakaian hitam.
(pwn/bac)