Bara masalah di Donetsk dan Luhansk sebetulnya sudah menyala sejak lama, tepatnya setelah Uni Soviet pecah dan Ukraina terbentuk pada 1991.
Warga di wilayah ini kerap memilih presiden yang berbeda dari penduduk kawasan lain di Ukraina.
Hingga akhirnya pada 2010, politikus dari Donetsk, Viktor Yanukovich, terpilih menjadi presiden. Empat tahun kemudian, muncul gelombang protes besar-besaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalah bermula saat Yanukovich menolak kesepakatan hubungan antara Ukraina dan Uni Eropa. Demonstrasi pun pecah.
Di tengah ketegangan itu, Yanukovich dan pemimpin oposisi di parlemen sepakat melakukan pemilu lebih awal. Namun, massa tampak murka hingga menduduki gedung pemerintahan, membuat Yanukovich kabur ke Rusia.
Merasa pemimpin dari wilayah mereka diusir, kelompok separatis Donetsk pun naik pitam.
Luhansk juga berencana menggelar referendum untuk bergabung dengan negara pimpinan Vladimir Putin beberapa hari ke depan.
Sama seperti Donetsk, pada 2014 lalu Luhansk pernah menggelar referendum. Dari hasil pemungutan suara kala itu, sebanyak 89 persen warga Luhansk melepaskan diri dari Ukraina.
Meski sudah mendeklarasikan kemerdekaan sepihak, kehidupan di Donetsk dan Luhansk masih tegang. Baku tembak juga sering terjadi.
Pemimpin Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) akhirnya sepakat menggelar perundingan dengan pemerintah Ukraina yang ditengahi Jerman, Prancis, dan Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE).
Mereka kemudian menekan Kesepakatan Minsk pada Februari 2015 lalu. Kesepakatan itu berisi persetujuan kedua pihak melakukan gencatan senjata.
Ukraina, DPR, dan LPR sepakat memberi status otonom sementara di Luhansk dan Donetsk. Sebagai timbal balik, DPR dan LPR sepakat mengembalikan Luhansk dan Donetsk ke bawah kekuasaan resmi pemerintah Ukraina.
Namun, hingga kini sejumlah detail isi kesepakatan tak kunjung terwujud. Konflik di Luhansk dan Donetsk pun masih terus menyala hingga Rusia mengakui kemerdekaan dua wilayah ini pada Februari lalu.
![]() |