Pengamat Ungkap Putin Kuat karena Didukung Mafia Minyak Rusia

Pengamat menyebut pendukung Presiden Vladimir Putin merupakan mafia minyak Rusia. Kondisi ini kemudian membuat peluang kudeta terjadi di negara itu masih sukar terjadi.

"Kudeta belum terbayang [bagi] saya karena pendukung Putin adalah mafia minyak Rusia," ujar pengamat hubungan internasional Universitas Indonesia, Suzie Sudarman, ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (21/9).

Lihat Juga : Kenapa Putri Diana Tidak Dikubur di Pemakaman 'Misterius' Royal Vault?

Pernyataan ini muncul ketika posisi Rusia saat ini tampaknya mulai terdesak, mengingat pasukan Ukraina berhasil merebut kembali sejumlah wilayah yang dikuasai Kremlin.

Beberapa hari lalu misalnya, pasukan Ukraina berhasil membebaskan desa Bilohorivka di wilayah Luhansk. Padahal, sebelumnya daerah Luhansk sempat dikuasai pasukan Rusia dan kelompok separatis pro-Kremlin, dikutip dari CNN.

[Gambas:Video CNN]

Tak hanya berhasil membebaskan satu desa di Luhansk, pasukan Ukraina juga berhasil merebut kembali wilayah Kharkiv pada 13 September.

Sebagaimana diberitakan The Guardian, Kharkiv sendiri telah dikuasai pasukan Rusia selama enam bulan.

Lihat Juga : 5 Kawasan Proyek Gila Pangeran MbS di Saudi, 1 Lokasi Dihindari Nabi

Beberapa hari setelah keberhasilan pasukan Ukraina ini, Putin mengumumkan mobilisasi parsial yang melibatkan tentara cadangan Rusia.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menuturkan sebanyak 300 ribu orang bakal dipanggil dalam mobilisasi ini, dikutip dari Deutsche Welle.

Akibat pengumuman ini, warga Rusia tampaknya berusaha kabur dalam beberapa hari ke depan, khususnya ke negara-negara yang tak membutuhkan visa. Tiket pesawat ke negara tersebut dengan cepat terjual habis.

Lihat Juga : Akhir Tragis Hidup Raja Inggris Pembuat Makam 'Misterius' Royal Vault

Tak hanya itu, harga tiket ke Turki, Armenia, dan Azerbaijan dilaporkan melonjak hingga lebih dari 2000 euro atau setara Rp29,6 juta.