Sejumlah pejabat keamanan Eropa mendeteksi kehadiran kapal Angkatan Laut Rusia di dekat pipa gas Nord Stream yang diduga bocor karena disabotase.
Dua pejabat intelijen Barat mengatakan kepada CNN bahwa mereka sedang menyelidiki maksud kehadiran kapal itu di dekat Nord Stream. Namun, mereka belum bisa memastikan kapal itu terkait dengan kebocoran pipa gas atau tidak.
Salah satu pejabat intelijen itu kemudian mengungkap bahwa petugas juga mendeteksi sejumlah kapal selam Rusia di area tersebut pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pejabat militer Denmark mengatakan bahwa kapal-kapal Rusia memang beroperasi secara rutin di area itu.
Ia menegaskan bahwa kehadiran kapal Rusia itu bukan berarti Negeri Beruang Merah terkait dengan insiden kebocoran di Nord Stream.
"Kami melihat kapal-kapal itu tiap pekan. Aktivitas Rusia di Laut Baltik meningkat beberapa tahun belakangan. Mereka kerap menguji kewaspadaan kami, baik di laut maupun udara," ucap pejabat itu.
Hingga saat ini, kabar mengenai kebocoran pipa gas penghubung Rusia dan Eropa itu masih simpang siur.
Para pejabat AS belum mengantongi penjelasan lengkap mengenai insiden ini. Mereka hanya mengetahui kebocoran ini diduga terjadi karena serangkaian ledakan di laut pada Senin (26/9).
Ledakan itu memicu tiga kebocoran terpisah di dua jalur pipa gas yang terletak di Laut Baltik tersebut.
Kini, Denmark dan Swedia masih menyelidiki penyebab ledakan yang memicu kebocoran pipa gas tersebut.
Salah satu pejabat Eropa membeberkan bahwa penyelidikan Denmark kemungkinan baru dapat benar-benar dimulai dua pekan ke depan karena tekanan di pipa itu membuat petugas sulit mendekat.
Meski penyebab ledakan belum diketahui, sejumlah pihak mencurigai Rusia melakukan sabotase demi keuntungan sendiri.
Sejumlah pejabat AS mengatakan bahwa hanya Rusia yang punya alasan dan kemampuan untuk merusak jalur pipa gas tersebut.