Korban Tewas Demo Dukung Mahsa Amini di Iran Tembus 83 Orang

CNN Indonesia
Jumat, 30 Sep 2022 17:17 WIB
Demonstrasi membela kematian Mahsa Amini yang tidak wajar terus berlangsung di Iran dan tak jarang berujung bentrok hingga kini telah menewaskan 83 orang.
Demonstrasi membela kematian Mahsa Amini yang tidak wajar terus berlangsung di Iran dan tak jarang berujung bentrok hingga kini telah menewaskan 83 orang. (Foto: AP/Francisco Seco)
Jakarta, CNN Indonesia --

Organisasi hak asasi manusia menuturkan sebanyak 83 orang terbunuh dalam demonstrasi di Iran yang telah berlangsung selama dua pekan terakhir.

Demonstrasi itu berlangsung di sejumlah kota di Iran demi memprotes kematian Mahsa Amini, perempuan 22 tahun yang meninggal saat ditahan polisi moral gegara penggunaan hijab yang tak sesuai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setidaknya 83 orang, termasuk anak-anak, telah terkonfirmasi tewas dalam #ProtesIran," demikian pernyataan organisasi Hak Asasi Iran, dalam pernyataan Twitter, dikutip dari Reuters.

Selain itu, beberapa kelompok hak asasi manusia menuturkan bahwa puluhan aktivis, mahasiswa, dan artis telah ditangkap akibat demonstrasi ini.

Komite Perlindungan Jurnalis juga menuturkan bahwa pasukan keamanan Iran telah menangkap setidaknya 28 jurnalis sampai pada Kamis (29/9).

Kematian Amini menuai kemarahan warga Iran hingga menyebabkan kerusuhan. Iran bahkan telah bersumpah akan menindak setiap para pendukung demo Mahsa Amini dari tokoh publik hingga media.

Demo membela Mahsa Amini bahkan berlangsung sampai ke luar negeri seperti sejumlah negara Eropa hingga Amerika Serikat.

Presiden Iran, Ebrahim Raisi, mengatakan bahwa kematian Amini telah membawa kesedihan di negara itu. Namun, ia memperingatkan bahwa "kerusuhan" tak bakal diterima.

"Kita semua sedih dengan insiden tragis ini. [Namun], kerusuhan tak dapat diterima," kata Raisi dalam wawancara bersama televisi negara.

Raisi juga menegaskan "siapapun yang berpartisipasi dan memercikan kerusuhan dan demonstrasi akan dimintai pertanggungjawaban."

Namun, Raisi menuturkan "tidak ada seorang pun yang harus merasa takut menyuarakan pandangan mereka."



(pwn/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER