Serangan rudal Rusia pada Sabtu (8/10) malam, menewaskan 17 orang di Zaporizhzhia, Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan itu sebagai 'kejahatan mutlak'.
"Setelah serangan rudal malam hari di Zaporizhzhia, setidaknya empat lembaga pendidikan, 20 rumah, dan sekitar 50 gedung bertingkat rusak. 17 orang tewas," kata Anatoliy Kurtev, Sekretaris Dewan Kota Zaporizhzhia, mengutip laporan AFP dari The Korea Times, Minggu (9/10).
Ia mengatakan para korban lain saat ini mungkin masih berada di bawah puing-puing bangunan pascaserangan dilakukan. Korban tewas satu di antaranya anak-anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Zaporizhzhia lagi. Serangan tanpa ampun terhadap orang-orang yang damai lagi. Di bangunan tempat tinggal, tepat di tengah malam," kata Zelensky.
Zelensky mengatakan atas serangan ini 49 orang termasuk enam anak-anak sedang berada di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Ia juga bilang serangan tersebut sebagai sebuah kekejaman mutlak.
"Kekejaman mutlak. Kejahatan mutlak. Orang biadab dan teroris. Dari orang yang memberi perintah ini kepada semua orang yang memenuhi perintah ini. Mereka akan bertanggung jawab. Pasti. Di hadapan hukum dan di hadapan orang-orang," kata dia.
Zaporizhzhia terletak dekat dengan garis depan di mana pasukan Kyiv telah melakukan serangan balik skala besar terhadap pasukan Rusia.
Kota industri yang dikuasai Ukraina terletak di wilayah Zaporizhzhia, juga rumah bagi pembangkit nuklir yang diduduki Rusia. Moskow mengklaim telah merebut wilayah itu.
Sebelumnya, Ukraina mengatakan 30 orang tewas pekan lalu ketika konvoi mobil sipil di wilayah Zaporizhzhia ditembaki dalam serangan yang dituduhkan Kyiv dilakukan oleh Moskow, melansir The Moscow Times.
(ryh/isn)