Rusia Tunjuk Jenderal Brutal Pimpin Invasi ke Ukraina, Putin Kepepet?

CNN Indonesia
Senin, 10 Okt 2022 19:40 WIB
Penunjukan Surovikin berlangsung di hari yang sama ketika Rusia mendapat pukulan memalukan setelah ledakan dahsyat meruntuhkan sebagian Jembatan Kerch, Crimea.
Penunjukan Surovikin berlangsung di hari yang sama ketika Rusia mendapat pukulan memalukan setelah ledakan dahsyat meruntuhkan sebagian Jembatan Kerch, Crimea. (Foto: via REUTERS/SPUTNIK)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia menunjuk Jenderal Sergey Surovikin untuk memimpin invasinya di Ukraina pada Minggu (9/10) ketika pergerakan pasukan mengalami kemunduran hingga menyerah di sejumlah titik.

Penunjukan Surovikin berlangsung di hari yang sama ketika pemerintah Presiden Vladimir Putin mendapat pukulan memalukan setelah ledakan dahsyat meruntuhkan sebagian Jembatan Kerch, jembatan terpanjang di Eropa yang menghubungkan Rusia dengan Semenanjung Crimea.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penunjukan Surovikin juga berlangsung setelah Putin memecat dua dari loma komandan wilayah militer Rusia baru-baru ini ketika pasukannya terus mengalami kemunduran di Ukraina.

Salah satu yang dipecat Putin itu ialah Kolonel Jenderal Alexander Zhuravlov yang memimpin komando militer distrik barat Rusia.

Pemecatan Zhuravlov dilakukan menyusul kekalahan pasukan Rusia di Lyman, Ukraina, kota kunci di Donetsk yang telah dicaplok Moskow.

[Gambas:Video CNN]

Dikutip CNN, Surovikin adalah seorang komandan veteran yang pernah memimpin ekspedisi militer Rusia di Suriah pada 2017. Ia terkenal sebagai jenderal brutal karena tak segan membombardir musuh.

Saat operasi militer Rusia di Suriah, Surovikin dituduh menggunakan taktik "kontroversial" termasuk pengeboman membabi buta terhadap pejuang anti-pemerintah.

Pengangkatan Surovikin pun menjadi yang pertama dari komandan medan perang keseluruhan untuk pasukan Rusia di Ukraina.

Sejumlah pihak menilai pengangkatan Surovikin mungkin menunjukkan bahwa Rusia sekarang memahami bahwa militernya berada dalam bahaya di Ukraina karena terus mengalami kemunduran.

Sebab, Moskow terus kehilangan daerah pendudukan setelah serangan balasan pasukan Ukraina sejak awal September lalu menyebabkan pasukan Rusia menyerah di sejumlah titik.

Surovikin merupakan mantan kepala Angkatan Udara Rusia. Pada musim panas lalu, dia dilantik sebagai kepala kelompok militer selatan menggantikan Jenderal Alexander Dvornikov yang hanya bertahan beberapa bulan di posisi itu.



(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER