Mengapa Putin 'Ngamuk' Jembatan Crimea Hancur?

CNN Indonesia
Selasa, 11 Okt 2022 06:00 WIB
Sebagian Jembatan Kerch yang menghubungkan Crimea dengan Rusia hancur usai truk yang mengangkut bahan bakar minyak (BBM) meledak pada pekan lalu.
Sebagian Jembatan Kerch yang menghubungkan Crimea dengan Rusia hancur usai truk yang mengangkut bahan bakar minyak (BBM) meledak pada pekan lalu. (Foto: AP/STR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Rusia Vladimir Putin mengamuk usai jembatan Kerch di Crimea hancur pada akhir pekan lalu.

Putin bahkan menuding Ukraina dalang insiden ledakan di Crimea dan bersumpah akan melancarkan balasan dahsyat atas kehancuran jembatan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagian Jembatan Kerch hancur usai truk yang mengangkut bahan bakar minyak (BBM) meledak pada akhir pekan lalu. Imbas insiden ini tiga orang tewas dan jalan serta rel di jembatan rusak parah.

Menanggapi insiden itu, Putin menuding Ukraina sebagai dalang insiden ledakan di jembatan Crimea.

"[Ledakan di jembatan Kerch adalah] tindakan terorisme yang bertujuan menghancurkan infrastruktur sipil yang sangat penting," kata Putin dalam sebuah video di kanal Telegram, pada Minggu.

"Ini dirancang, dilakukan dan diperintahkan oleh layanan khusus Ukraina," imbuh dia lagi.

[Gambas:Video CNN]

Banyak pihak menduga, Rusia bakal melakukan serangan balasan usai jembatan itu hancur.

Sehari setelah komentar Putin, Rusia meluncurkan 75 rudal ke Ukraina.

Terlepas dari serangan Rusia, mengapa Putin begitu murka usai jembatan Crimea hancur?

Bagi Moskow, jembatan Kerch melambangkan "penyatuan kembali" fisik Crimea dengan Rusia, demikian menurut CNN.

Jembatan itu juga merupakan ekspresi fisik tujuan Putin untuk mengikat Ukraina ke Rusia. Ia bahkan mengendarai truk saat meresmikan jembatan ini pada 2018 lalu.

Selain itu, jembatan tersebut merupakan jalur vital untuk memasok logistik ke Ukraina selama invasi.

Menurut salah satu lembaga think-tank Ukraina, Rusia kerap menggunakan jembatan untuk mengangkut tank dan perangkat militer lain langsung ke area pertempuran di wilayah selatan.

Rusia menghabiskan sekitar US$3,7 miliar atau sekitar Rp56 triliun untuk membangun jembatan ini usai berhasil mencaplok Crimea.

Lewat jembatan ini, jutaan mobil dan kereta dari Moskow bisa bergerak ke Crimea. Jembatan tersebut mampu menampung 40 ribu mobil dan 47 kereta per hari.



(isa/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER