Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan meminta bantuan negara-negara yang tergabung dalam G7 usai serangan membabi-buta dari Rusia ke negara tersebut.
Terbaru, roket Rusia diketahui menghantam fasilitas listrik di negara itu pada Selasa (11/10).
Zelensky meminta kelompok itu mengirim senjata pertahanan udara ke Ukraina yang tengah dibombardir pasukan Moskow.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"[Sistem pertahanan udara] adalah prioritas nomor satu," kata Zelensky, dikutip Reuters.
G7 akan menggelar pertemuan secara virtual untuk membahas apa yang bisa mereka lakukan guna membantu Ukraina.
Sebelumnya, Zelensky mengatakan akan memperkuat militer Ukraina dan membalas serangan Rusia. "Kami akan melakukan segalanya untuk memperkuat senjata kami. Kami akan membuat medan perang menyakitkan bagi musuh," ujar dia.
Di waktu bersamaan, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, berjanji akan memberikan sistem pertahanan udara ke Ukraina.
"Presiden Biden berjanji untuk terus memberikan dukungan yang diperlukan Ukraina untuk membela diri, termasuk sistem pertahanan udara yang canggih," demikian pernyataan resmi Gedung Putih.
Ukraina berada dalam gempuran Rusia usai sebagian jembatan yang menghubungkan Crimea-Rusia hancur pada pekan lalu.
Terbaru, roket Rusia menghantam dua fasilitas energi di Lviv, Ukraina Barat.
"Sampai sekarang, diketahui sekitar tiga ledakan di dua fasilitas energi di wilayah Lviv," ucap kepala administrasi militer Lviv, Maksym Kozytskyi, seperti dikutip CNN.
Kozytskyi memperingatkan bahwa pemadaman listrik mungkin terjadi di Lviv. Beberapa bagian wilayah itu, sudah lebih dulu tanpa listrik karena serangan Rusia pada Senin lalu.
Pada Senin, Rusia meluncurkan total 84 rudal ke Ukraina. Serangan ini terjadi usai Presiden Vladimir Putin mengamuk gegara jembatan Kerch hancur.
Putin menuding Ukraina sebagai dalang atas kehancuran jembatan itu. Ia juga meminta serangan besar-besaran sebagai balasan.
(isa/asa)