Selain itu, Letby disebut-sebut memiliki ketertarikan "aneh" terhadap keluarga dari anak E. Letby mencari mereka di media sosial dua hari setelah E meninggal dunia dan di berbagai kegiatan lain beberapa bulan setelahnya, termasuk Hari Natal.
Tak hanya membunuh anak E, Letby dituduh mencoba membunuh anak "F".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkaitan dengan percobaan pembunuhan ke anak F, sang anak diresepkan kantong cairan nutrisi parenteral total (TPN), kemudian mengalami penurunan level gula darah dan kenaikan detak jantung.
Anak F kemudian menjalani tes insulin, lalu ditemukan bukti "konkret" bahwa seseorang memberikan insulin kepada anak F untuk meracuninya.
Selain itu, kala peristiwa terjadi, tidak ada bayi lain di unit neonatal yang diberikan resep insulin. Ini membuat anak F tak mungkin mendapatkan obat untuk anak lain akibat kelalaian.
Tak hanya bayi E dan F, Letby juga mencoba membunuh satu bayi perempuan pada September 2015.
Lihat Juga :![]() Kilas Internasional Dubes Rusia Ancam AS hingga Deret Negara Kirim Alutsista ke Ukraina |
Bayi perempuan itu, bayi "G", lahir secara prematur di rumah sakit berbeda. Namun, bayi G dipindah ke unit neonatal tempat Letby bekerja.
Letby kemudian memberikan susu dalam jumlah besar ke anak G lewat selang nasogastrik dan memasukkan udara ke sana.
Bayi G pingsan dan berhenti bernapas, tetapi ia selamat dan sembuh di rumah sakit lain.
Letby juga dikatakan mencoba bayi G ketika bayi itu kembali ke rumah sakit tempatnya bekerja.
Pengadilan juga mengetahui kabar bahwa bayi G mengalami "cacat parah."
(pwn/bac)