China dikabarkan memiliki rudal hipersonik yang canggih.
Wakil Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat, Jenderal John Hyten, mengungkapkan bahwa China sempat menguji rudal hipersonik yang bergerak "mengelilingi dunia."
"Mereka meluncurkan satu rudal jarak panjang. Itu bergerak mengelilingi dunia, menjatuhkan kendaraan luncur hipersonik yang meluncur kembali ke China, dan berdampak pada target di China," kata Hyten, dikutip dari CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Juni, China meluncurkan kapal induk ketiga mereka yang diberi nama Fujian.
Sebagaimana dilansir DW, media negara CCTV mendeskripsikan kapal itu sebagai "kapal induk pertama dengan tipe catapult yang seluruhnya didesain dan dibangun oleh China."
Nama kapal Fujian terinspirasi dari salah satu provinsi di China yang berseberangan dengan Taiwan. Beberapa orang menilai pemberian nama ini mengumumkan niat China untuk menyatukan Taipei ke Beijing.
Sejauh ini, Fujian diprediksi membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan kapasitas operasional. Namun, tanggal pengoperasian kapal ini masih menjadi misteri.
Setelah China meluncurkan kapal induk ketiganya, beberapa pengamat menilai China bakal membuat kapal induk keempatnya mendapatkan tenaga dari nuklir.
Seorang analis keamanan dari Institusi Kebijakan Strategis Australia, Malcolm Davis, mengungkapkan kapal induk China selanjutnya kemungkinan bakal menggunakan tenaga nuklir.
"Kapal induk konvensional membutuhkan berbagai dukungan logistik, termasuk pengisian kapal dan secara ideal menerapkan basis operasi maju untuk menjaga operasi kapal selam, sementara kapal induk bertenaga nuklir tidak memerlukan bantuan sebanyak itu," kata Davis kepada South China Morning.
"Jadi, dari pandangan praktis dan operasional, saya menduga China bakal melakukan transisi menuju kapal nuklir dengan cukup cepat," lanjutnya.
Selain itu, Davis berpendapat tenaga nuklir membuat kapal induk dapat memiliki tenaga yang cukup untuk menjalankan sistem yang lebih canggih.
(pwn/bac)