Selain membahas Taiwan, Xi turut memuji penerapan kampanye anti-korupsi di China. Menurutnya, kampanye itu mengakhiri "bahaya serius yang terpendam" di PKC, militer, dan negara.
"Pertempuran terkait korupsi telah mendapatkan kemenangan yang begitu banyak dan telah dikonsolidasikan secara komprehensif, mengeliminasi bahaya serius yang terpendam di partai, di negara, dan di militer," ujar Xi.
Xi juga menegaskan komitmen China untuk ikut serta dalam peperangan dunia melawan perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"[China akan] secara aktif berpartisipasi di pemerintahan global terkait perubahan iklim," kata Xi.
Xi juga berjanji bakal menerapkan pengurangan emisi karbon, tetapi berjanji untuk "memperkuat penggunaan batu bara yang bersih dan efisien."
Selain itu, Xi menegaskan bahwa China menolak "mentalitas Perang Dingin" dalam hubungan diplomatik internasional.
"China secara tegas menolak segala bentuk hegemoni dan kekuatan politik, menolak mentalitas Perang Dingin, menolak ikut campur dalam politik domestik negara lain, menolak standar ganda," kata Xi.
Lihat Juga : |
Ia juga mengungkapkan China tidak akan "mencari hegemoni dan tidak akan pernah terlibat dalam ekspansi."
Walaupun begitu, Xi tidak menyoroti invasi Rusia di Ukraina, pun bagaimana perang itu berimbas pada perekonomian global.
Tak hanya itu, Xi juga tidak menyinggung soal situasi di Xinjiang. Beijing sendiri dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia kepada kaum Uighur di wilayah tersebut.
Xi juga tidak mengangkat krisis perumahan yang kini melanda China. China kini berhadapan dengan kekurangan uang tunai dan pengembang rumah yang berutang, membuat penjualan rumah di negara itu berkurang.
(pwn/bac)