Ukraina: 65 Ribu Tentara Rusia Tewas, Lampaui AS di Perang Vietnam

CNN Indonesia
Senin, 17 Okt 2022 20:05 WIB
Ukraina mengklaim 65.320 personel militer Rusia tewas selama invasi. Angka ini melebihi jumlah kematian tentara Amerika Serikat di Perang Vietnam.
Ukraina mengklaim 65.320 personel militer Rusia tewas selama invasi. Angka ini melebihi jumlah kematian tentara Amerika Serikat di Perang Vietnam. (AP/Leo Correa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ukraina mengklaim 65.320 personel militer Rusia tewas selama invasi sejak Februari lalu. Angka ini melebihi jumlah kematian tentara Amerika Serikat di Perang Vietnam.

"Total kerugian tempur musuh [Rusia] dari 24 Februari hingga 17 Oktober kira-kira sekitar 65.320," demikian pernyataan resmi Angkatan Bersenjata Ukraina di Facebook.

Jika klaim Ukraina benar, maka jumlah ini melebihi total kematian personel militer AS dalam Perang Vietnam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut laporan Sistem Kematian Pertahanan AS (DCAS), sebanyak 58.281 tentara mereka tewas saat berperang di Vietnam.

Namun, Vietnam Veteran Memorial Fund merilis angka yang sedikit berbeda. Menurut mereka, jumlah personel Washington yang tewas 58.220, demikian laporan The Independent.

Selain itu, Angkatan Bersenjata Ukraina juga melaporkan Rusia mengalami sejumlah kerugian dari sisi peralatan militer.

Peralatan yang hancur itu di antaranya 2.537 unit tank, 268 unit pesawat tempur, 242 unit helikopter, 16 kapal perang, dan 1.969 unit tanker, demikian laporan Ukrinfrom Net.

Namun, sejauh ini tak ada data resmi kerugian Rusia karena mereka memang menyembunyikan informasi tersebut.

Pada akhir September lalu, Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengklaim Moskow hanya kehilangan 5.937 personel di Ukraina selama invasi.

Pejabat tinggi Rusia malah mengklaim Ukraina kehilangan 61.207 personel selama perang berkecamuk.

[Gambas:Video CNN]

Sementara itu, menurut perhitungan AS pada Agustus lalu, tentara Rusia yang tewas dan terluka sekitar 70 ribu hingga 80 ribu personel.

Data terbaru ini muncul di tengah peningkatan bombardir Negeri Beruang Merah ke Ukraina usai jembatan penting yang menghubungkan Rusia ke Crimea hancur pada pekan lalu.

Tak lama setelah itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan balasan ke Ukraina. Ia menganggap rezim Kyiv sebagai dalang atas kehancuran sebagian jembatan tersebut.

Hari-hari setelah itu, rudal terus meluncur. Rusia bahkan pernah meluncurkan 102 rudal ke negara tetangganya dalam dua hari.

Baru-baru ini, Rusia juga melancarkan serangan pesawat tak berawak ke Kyiv.

(isa/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER