Curhat Perempuan Inggris 'Nyambi' Jadi Pekerja Seks Gegara Krisis

CNN Indonesia
Selasa, 18 Okt 2022 14:08 WIB
Tak kuasa tercekik krisis ekonomi, banyak perempuan Inggris kini mencari penghasilan tambahan dengan sambilan sebagai pekerja seks komersial.
Ilustrasi. Tak kuasa tercekik krisis ekonomi, banyak perempuan Inggris kini mencari penghasilan tambahan dengan sambilan sebagai pekerja seks komersial. (Istockphoto/Gremlin)

Juru bicara Serikat Pekerja Seks Inggris, Audrey Carradonna, mengatakan para pekerja seks virtual kini juga dalam bahaya karena mulai terimpit berbagai keputusan pihak lain.

Tahun lalu, misalnya, Mastercard mengetatkan kebijakan pembayaran di situs-situs dewasa, termasuk prostitusi online seperti OnlyFans.

Inggris juga sedang menggodok Rancangan Undang-Undang Keselamatan Daring yang di antaranya mengatur larangan iklan di situs prostitusi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika prostitusi online sudah dianggap tak terlalu menguntungkan, timbul kekhawatiran para perempuan itu memutuskan untuk turun ke jalanan.

"Jika makin banyak orang bekerja di jalan-jalan yang sudah terkenal, mereka bakal banyak berinteraksi dengan polisi, yang kemuding memaksa mereka bekerja di area lebih terpencil," ucap Carradona.

Carradona kemudian berkata, "Pada akhirnya, kegiatan itu lebih berbahaya karena mereka lebih jauh dari pusat pertolongan."

Situasi ini memicu ketidakpastian bagi para pekerja prostitusi online, seperti Martha, apalagi bayaran di OnlyFans semakin rendah.

Meski diliputi ketidakpastian, Martha mengaku tak bisa lagi lepas dari dunia prostitusi untuk meraup pendapatan tambahan.

"Saya tak yakin bisa bertahan tanpa itu," katanya.

(has/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER