Pemerintah Pro-Rusia Kabur dari Kota Ukraina yang Dicaplok, Putin KO?

CNN Indonesia
Rabu, 19 Okt 2022 16:45 WIB
Pemerintah bentukan Rusia di wilayah Ukraina yang dicaplok, Kherson, kabur pada Rabu (19/10), saat gempuran pasukan rezim Presiden Volodymyr Zelensky kian kuat.
Pemerintah bentukan Rusia di wilayah Ukraina yang dicaplok, Kherson, kabur pada Rabu (19/10), saat gempuran pasukan rezim Presiden Volodymyr Zelensky kian kuat. (Handout via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah bentukan Rusia di kota utama di wilayah Ukraina yang dicaplok, Kherson, kabur pada Rabu (19/10), saat gempuran pasukan rezim Presiden Volodymyr Zelensky kian garang.

"Seluruh pemerintahan sudah pindah hari ini," ujar kepala pemerintahan bentukan Rusia di Kherson, Vladimir Saldo, seperti dilansir AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah juga berencana untuk mengevakuasi 50-60 ribu warga dari Kherson ke sisi kiri Sungai Dnipro dalam enam hari ke depan.

"Tak ada yang akan menyerahkan Kherson, tapi kami tak mau penduduk berada di dalam kota ketika aksi militer terjadi," ujar Saldo, sebagaimana dilansir Reuters.

Sementara itu, Rusia menegaskan bahwa pasukan mereka akan terus berperang untuk mempertahankan Kherson.

Kherson sendiri merupakan kota utama di wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia pada September lalu. Nama wilayah itu sama dengan kota utamanya, yaitu Kherson.

[Gambas:Video CNN]

Jika Kherson benar-benar kembali ke tangan Ukraina, Rusia dianggap bakal menelan kekalahan besar.

Beberapa pekan belakangan, pasukan Rusia sendiri sudah dipukul mundur hingga 20-30 kilometer dari pusat Kherson.

Komandan baru Rusia di Kherson, Sergei Surovikin, pun mengakui bahwa pasukannya kewalahan.

"Situasi di area operasi militer khusus dapat dideskripsikan cukup tegang. "Situasi di daerah ini sangat sulit. Musuh dengan sengaja menyerang infrastruktur dan bangunan tempat tinggal di Kherson," katanya.

(has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER