Selain menjadi PM Inggris keturunan India pertama, Sunak juga menjadi pemimpin Inggris termuda sejak 1812. Politikus 42 tahun itu lahir di Southhampton pada 1980 silam.
Setelah lulus dari sekolah elite Lincoln Oxford, Sunak mengejar gelar MBA dari Standford University dengan beasiswa Fulbright.
Sebelum berkecimpung di dunia politik, Sunak merupakan seorang bankir Goldman Sachs antara 2001-2004. Ia kemudian bekerja pada lembaga penggalang dana Childrens Investment Fund Management dan beberapa perusahaan investor sebelum terjun menjadi anggota legislatif pada 2014.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sunak menjadi anggota parlemen Inggris tercepat yang bisa merangkak naik menjadi PM Inggris yakni hanya dalam waktu tujuh tahun saja.
Harta kekayaan gabungan Sunak dan sang istri, Murty diperkirakan mencapai 730 juta pound sterling atau senilai Rp12,9 triliun.
Angka itu ditaksir dua kali lipat kekayaan Raja Charles III dan Camilla senilai 300 juta hingga 350 juta poundsterling (Rp6,1 triliun).
Sunak dan Murty memiliki empat properti yang tersebar di seluruh dunia dan bernilai lebih dari 15 juta pound sterling (Rp265 miliar).
Sunak berencana menerapkan pembatasan tahunan pada jumlah pengungsi yang diterima oleh Inggris. Padahal, latar belakang Sunak berasal dari keluarga imigran tajir keturunan India. Kakek dan neneknya sempat merantau ke Tanzania sebelum pindah ke Inggris.
Sunak berkomitmen untuk mengatasi migrasi ilegal dan mendapatkan kembali kendali atas perbatasan Inggris. Dia juga menegaskan akan melakukan apapun untuk menyukseskan skema suaka Rwanda yang kontroversial tersebut. Dalam kebijakannya, Sunak bertekad akan mendeportasi para imigran ilegal, termasuk pencari suaka dari negara lain maupun Rwanda yang kabur karena konflik dalam negeri.
Adapun janji utama Sunak yakni memberikan kontrol parlemen atas siapa yang datang ke Inggris dengan membuat kuota tahunan pada jumlah pengungsi yang diterima setiap tahun dengan pengecualian keadaan darurat mendadak.
(lna/bac)