Xi Jinping: China-AS Harus Cari Cara Hidup Rukun

CNN Indonesia
Kamis, 27 Okt 2022 21:05 WIB
Presiden China Xi Jinping menganggap negaranya dan Amerika Serikat perlu mencari cara untuk hidup rukun agar dapat menjamin perdamaian dunia.
Presiden China Xi Jinping menganggap negaranya dan Amerika Serikat perlu mencari cara untuk hidup rukun agar dapat menjamin perdamaian dunia. (Foto: (AFP/NOEL CELIS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Xi Jinping mengatakan China dan Amerika Serikat harus "menemukan cara hidup rukun" demi menjaga perdamaian dan pembangunan dunia.

Hal itu diutarakan Xi Jinping melalui pidato perdana sejak memulai periode ketiganya sebagai Presiden China yang dimuat dalam lembaga penyiaran pemerintah CCTV pada Kamis (27/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

China dan Amerika Serikat terus bersaing menjadi negara adidaya berselisih dalam berbagai masalah mulai dari agresi Beijing terhadap Taiwan, isu Hong Kong, perang dagang, hingga dugaan pelanggaran HAM terhadap etnis minoritas Uighur di Xinjiang. 

Washington juga menuduh Beijing memberikan perlindungan bagi Rusia dalam melancarkan invasinya ke Ukraina.

Menurut Xi, dunia saat ini "sedang tidak damai atau tenang".

"Sebagai kekuatan besar, memperkuat komunikasi dan kerja sama antara China-AS akan membantu meningkatkan stabilitas dan kepastian global, serta mempromosikan perdamaian dan pembangunan dunia," kata Xi seperti dikutip AFP.

[Gambas:Video CNN]

Xi menambahkan bahwa China "bersedia bekerja dengan AS untuk saling menghormati, hidup berdampingan secara damai...(dan) menemukan cara hidup rukun di era baru."

"(Hidup rukun) tidak hanya akan baik untuk kedua negara, tetapi juga bermanfaat bagi dunia," ucap Xi.

Sementara itu, selama ini AS terus menjadikan China sebagai ancaman paling nyata negaranya. Baru-baru ini pemerintahan Biden mengatakan bahwa China adalah satu-satunya pesaing AS "yang ingin membentuk kembali tatanan internasional,kekuatan ekonomi, diplomatik, militer dan teknologi" untuk keuntungan sendiri.

Dalam rencana strategi keamanan nasional AS yang baru rilis pada Rabu (12/10), AS fokus menyusun strategi mengatasi ancaman China.

Dokumen setebal 48 halaman itu tetap menilai China masih menjadi ancaman paling nyata terhadap tatanan global bahkan setelah Rusia menginvasi Ukraina.



(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER