Di saat PM Johnson lebih fokus memulihkan reputasinya dengan mengalihkan isu terkait mendukung Ukraina, Sunak mesti menelan pil pahit karena menyampaikan berita krisis ekonomi yang memburuk tanpa henti.
Sebagai Menkeu, Sunak dinilai gagal membantu kelas menegah ke bawah mengatasi krisis biaya hidup yang terus meroket imbas inflasi.
Meski Sunak sempat memotong tarif bahan bakar, jejak pendapat YouGov menyimpulkan bahwa 69 persen warga Inggris percaya yang dilakukannya tidak cukup membantu masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain karena karier politiknya, Sunak juga dikenal karena tajir melintir. Hartanya bersama sang istri, Akshata Murty diperkirakan mencapai 730 juta pound sterling atau Rp12,9 triliun.
Kekayaan tersebut ditaksir dua kali lipat kekayaan Raja Charles III dan Camilla senilai 300 juta hingga 350 juta poundsterling atau Rp6,1 triliun.
Lalu, Akshata terungkap menyandang status non-domisili di Inggris pada April 2022 lalu.
Dengan status itu, Akshata menghindari membayar pajak atas pendapatan asing. Ia bahkan dirumorkan membayar 30 ribu pound sterling untuk mempertahankan status tersebut.
Alasannya karena Akshata masih memiliki berbagai bisnis dan saham di luar negeri, terutama di India.
Akshata pun melepas status non-domisilinya usai mendapat kritikan dari publik.
Juru bicara Akshata menegaskan, bahwa Akshata bakal mulai membayar pajak Inggris atas penghasilannya di luar negeri untuk mengurangi tekanan politik pada suaminya.
(pop/rds)