Kremlin mengungkapkan alasan Presiden Rusia, Vladimir Putin, tak sudi memberi selamat kepada Rishi Sunak yang terpilih jadi Perdana Menteri baru Inggris.
"Inggris saat ini merupakan bagian dari negara musuh. Jadi tidak ada (ucapan selamat) yang terkirim dari Telegram (aplikasi pesan singkat)," demikian ujar juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, seperti dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putin bahkan tak langsung mengomentari terpilihnya Rishi Sunak sebagai PM Inggris. Berbeda dengan Liz Truss saat terpilih, Putin memberikan komentar meski isinya negatif.
Putin menyinggung fakta bahwa Truss terpilih dalam pemungutan suara yang digelar partai berkuasa di Inggris, Partai Konservatif, bukan warga seluruh negeri.
"Orang-orang di Inggris Raya tak mengambil peran, dalam hal ini, dalam pergantian pemerintahan," kata Putin saat berbicara di forum ekonomi di Vladivostok, Rabu (7/9).
"Elite yang berkuasa di sana memiliki pengaturan sendiri. [Pemilihan pemimpin Inggris] jauh dari demokrasi. Orang-orang di Inggris Raya tak mengambil peran dalam pergantian pemerintahan," ujar Putin melanjutkan pernyataannya.
Sementara itu, Kremlin sempat menyampaikan pesimisme soal hubungan Rusia dan Inggris setelah Rishi Sunak terpilih jadi PM.
"Sejauh ini kami tidak bisa melihat pijakan harapan bahwa akan ada perubahan positif di masa yang akan datang," tutur juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov seperti dikutip dari Reuters.
Peskov mengatakan Rusia tetap tak akan menutup pintu bagi Inggris untuk memperbaiki hubungan.
"Rusia selalu membuka pintu dan siap mendiskusikan isu-isu tersulit di meja negosiasi, tapi tidak merusak kepentingan kami," ujar Peskov.
Sunak terpilih menjadi PM Inggris menggantikan Liz Truss yang memilih mundur setelah menjadi PM selama 45 hari.
(isa/bac)