Bagaimana Pesta Halloween di Itaewon Korsel Bisa Tewaskan 154 Orang?

CNN Indonesia
Senin, 31 Okt 2022 09:21 WIB
Perayaan Halloween di Itaewon, Seoul, Korsel, berubah mematikan usai setidaknya 100 ribu orang memadati kawasan kelab dan bar hingga menewaskan 154 orang.
(Foto: LINDA @DABAKLUSA via REUTERS/LINDA @DABAKLUSA)

Berbagai video dan foto yang tersebar di media sosial memperlihatkan kerumunan massa semakin memadati kawasan Itaewon menjelang tengah malam. Sebagian besar pemuda-pemudi itu menggunakan kostum Halloween dan baju pesta.

Sejumlah warga Korsel dan turis yang berada di kawasan itu pun curhat melalui media sosial mereka bahwa transportasi seperti kereta bawah tanah sampai bus menuju distrik tersebut dipenuhi penumpang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jalanan di kawasan itu pun macet total dan banyak warga kesulitan mencari taksi untuk menuju dan keluar dari kawasan itu.

Beberapa penumpang kereta bawah tanah bahkan mengunggah video yang memperlihatkan kerumunan massa sudah padat ketika turun di stasiun Itaewon hingga sulit keluar.

Meski Itaewon selalu menjadi pusat kerumunan di akhir pekan, namun kepadatan orang-orang pada Sabtu malam itu dinilai tidak pernah terjadi sebelumnya.

Menteri Dalam Negeri dan Keamanan Korsel, Lee Sang-min, mengakui bahwa kerumunan orang pada Sabtu malam itu tidak biasa sehingga pihak berwenang hanya mengerahkan pasukan keamanan dalam jumlah "normal".

Saat insiden terjadi, lebih dari 1.700 petugas darurat dikerahkan termasuk 500 petugas pemadam kebakaran, 1.100 polisi, dan 70 pegawai pemerintah.

Pihak berwenang melaporkan menerima laporan pertama sekitar pukul 10.24 waktu setempat. Ketika tiba di lokasi, para petugas darurat dan polisi telah menemukan sekumpulan orang tergeletak di tanah dan teriakan banyak orang lainnya yang masih terjebak di kerumunan dengan suara musik yang kencang.

Hingga ini, Pemerintah Kota Seoul melaporkan telah menerima 4.000 laporan orang hilang selama tragedi Halloween di Itaewon terjadi. Meski begitu, pihak berwenang menuturkan ribuan laporan itu bisa jadi melaporkan sejumlah orang yang sama.

(rds)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER