Inggris Klaim Rusia Kehabisan Amunisi hingga Kendaraan Baja di Ukraina
Kementerian Pertahanan Inggris mengungkapkan Rusia mulai kehabisan amunisi hingga kendaraan lapis baja di Ukraina.
Inggris menyebut Rusia bisa kehilangan 40 kendaraan lapis baja setiap hari dalam pertempuran di Ukraina. Angka itu ditaksir sama dengan jumlah kendaraan dalam satu batalion tempur.
Dalam beberapa pekan belakangan, Rusia bahkan terpaksa merapat ke Belarus untuk mendapatkan 100 tank tambahan dan kendaraan tempur lainnya.
"[Para tentara Rusia] sepertinya mulai frustrasi dipaksa bertugas dengan senjata tempur tua yang mereka keluhkan sebagai kaleng alumunium," demikian pernyataan dari Kementerian Pertahanan Inggris, seperti dikutip dari News Week.
Salah satu situs independen dan terbuka, the Oryx, memperkirakan bahwa Rusia telah kehilangan 1.420 tank dan 684 kendaraan lapis baja. Kendaraan tempur itu ada yang hancur, rusak, dan dikuasai pihak Ukraina.
Sejak mobilisasi parsial diberlakukan, banyak pasukan cadangan dari wajib militer mengeluh karena hanya mendapatkan perlengkapan tempur yang tak layak. Bahkan di antara mereka tak mendapatkan perlengkapan sama sekali.
Beberapa di antara mereka juga terpaksa membeli sendiri pakaian selam termal dan rompi antipeluru untuk bertempur di Ukraina.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengakui bahwa Rusia tak memiliki peralatan yang cukup untuk para tentara cadangan mereka. Dia mengatakan bahwa dewan perang bikinan Vladimir Putin tengah berupaya memperbaiki situasi tersebut.
Kepala Pemerintah Pendudukan Rusia di Kherson, Vladimir Saldo, mengatakan kepada program televisi pemerintah Solovyov bahwa pihaknya kesulitan dalam peralatan perang dan pelatihan tentara cadangan.
(bac)