Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan meninggalkan rumah sakit pada Minggu (6/11), tiga hari usai ditembak dalam aksi pembunuhan yang gagal.
AFP mengabarkan berdasarkan keterangan Eks menteri komunikasi Pakistan Fawad bahwa Khan telah pergi dari rumah sakit dan siaran tv lokal menunjukkan dia meninggalkan klinik Lahore menggunakan kursi roda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khan yang kini berusia 70 tahun ditembak ketika berada di truk terbuka saat dia memimpin konvoi partai politik melintasi keramaian di area timur kota Wazirabad pada Kamis (3/11). Dia tertembak di bagian kaki.
Satu orang telah ditangkap usai penembakan. Pemerintah mengatakan pelaku bertindak solo dan 'jelas sebuah kasus ekstemisme agama'.
Dalam video yang dirilis kepolisian ke media, satu-satunya tersangka mengatakan dia mencoba membunuh Khan karena konvoinya mengganggu adzan yang memanggil umat Islam ke masjid.
Khan mengatakan ada dua penembak yang terlibat ketika berbicara ke wartawan dari rumah sakit pada Jumat (4/11). Dia juga meyakini Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah dan seorang perwira intelijen senior di balik rencana pembunuhan dirinya.
Pemerintah dan militer membantah klaim tersebut dan menyebutnya sebagai kebohongan dan rekayasa serta mengancam akan menuntut Khan atas pencemaran nama baik.
Lihat Juga :BREAKING NEWS Eks PM Pakistan Imran Khan Ditembak |
Khan menjabat perdana menteri pada 2018 dengan janji memblokir dinasti keluarga yang menguasai Pakistan dan mengakhiri korupsi.
Dia digulingkan pada April lalu oleh mosi tidak percaya yang muncul karena perekonomian buruk. Khan kehilangan dukungan dari militer yang dianggap sebagai pembuat raja di Pakistan.
Sejak saat itu Khan berkampanye untuk pemilihan cepat dengan serangkaian pawai dan demonstrasi sambil mengklaim dia didorong keluar dari kekuasaan oleh konspirasi yang diatur Amerika Serikat.
Upaya pembunuhan Khan telah memanggang situasi politik di Pakistan.
(fea)