9 Anggota Kerajaan Saudi yang Dipenjara Termasuk Pangeran Abdullah
Sejak Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) berkuasa, kian banyak anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi yang dijebloskan ke penjara.
Terbaru, terungkap fakta Saudi menjatuhkan vonis 30 tahun penjara terhadap Pangeran Abdullah bin Faisal Al Saud. Ia diadili usai membahas penangkapan sepupunya via telepon dengan kerabatnya.
Berikut deret anggota kerajaan Saudi yang masuk bui, dihimpun dari berbagai sumber.
1. Pangeran Abdullah bin Faisal Al Saud
Saudi menangkap Pangeran Abdullah pada 2020 lalu karena ketahuan membicarakan penangkapan keponakannya.
Abdullah berbincang dengan kerabatnya yang lain melalui telepon. Percakapan via telepon itu ternyata didengar oleh intelijen Saudi.
Pihak berwenang kerajaan kemudian menahan dia. Mulanya, Saudi memvonis Abdullah hukuman 20 tahun penjara. Namun, beberapa bulan lalu hukuman itu bertambah sepuluh tahun menjadi 30 tahun.
Penangkapan terhadap Abdullah mencuat usai Associated Press merilis laporan investigasi yang berisi dokumen pengadilan Saudi.
Dalam dokumen itu, Saudi menuduh Abdullah menggunakan aplikasi Signal untuk berbicara dengan ibu dan sejumlah kerabatnya membahas penahanan sepupunya.
Abdullah juga dituduh pernah menggunakan telepon umum di Boston untuk berbicara dengan pengacara soal kasus penangkapan sepupunya.
Ia juga diduga mengirim uang US$9 ribu atau sekitar Rp141 juta guna membayar tagihan sepupunya di Paris.
2. Basma Binti Saudi
Putri kerajaan yang terkenal vokal menyuarakan hak-hak perempuan, Basma binti Saud, juga sempat mendekam di penjara tanpa dakwaan selama tiga tahun.
Basma dan putrinya, Souhoud, ditahan pada Maret 2019 lalu. Ketika itu, ia akan pergi ke Swiss untuk menjalani perawatan medis. Namun, dia malah ditangkap.
Pada April 2020, Basma meminta pemerintah Saudi membebaskan dirinya karena kondisi kesehatan yang memburuk.
Kerajaan tak menghiraukan permintaan ini. Namun pada Januari lalu, ia dilaporkan sudah bebas.
"Dua perempuan [Basmah dan Souhoud] dibebaskan dari penjara sewenang-wenang [Saudi] dan tiba di rumah mereka di Jeddah pada Kamis 6 Januari 2022," kata penasihat hukum Basma, Henri Estramant, dikutip AFP.
Lembaga pemantau HAM menilai tak ada dakwaan untuk Basma selama ditahan. Kondisi kesehatan dia juga mengkhawatirkan saat pihak berwenang membebaskannya.
3. Pangeran Salman bin Abdulaziz
Saudi juga menahan Pangeran Salman bin Abdulaziz dan ayahnya pada Januari 2018 lalu karena dituduh berkhianat kepada MbS.
Menurut salah satu sumber, Saudi menahan mereka di sebuah rumah di Riyadh dan mengerahkan puluhan polisi untuk menjaganya, demikian laporan The Times.
Pangeran Salman sendiri dikenal tak tertarik dengan politik. Ia lebih fokus terhadap pekerjaan filantropi, termasuk mendanai proyek pembangunan di negara miskin.
4. Pangeran Al Waleed bin Talal
Pada November 2017, Al Waleed sempat ditahan karena diduga melakukan upaya korupsi. Namun, berselang dua bulan kemudian, pengadilan membebaskan Al Waleed.
5. Pangeran Ahmed bin Abdulaziz
Pangeran Ahmed juga mengalami nasib getir masuk bui. Ia ditahan pada 2020 lalu karena dugaan pengkhianatan.
Penahanan ini memicu tudingan bahwa MbS ingin menyingkirkan orang-orang yang berisiko menghalangi jalannya.