Saudi Pernah Gempar Gegara Pangeran MbS Tangkap Adik Raja Salman

CNN Indonesia
Rabu, 09 Nov 2022 11:07 WIB
Adik Raja Salman, Pangeran Ahmed bin Abdul Aziz, yang ditangkap Pangeran MbS. (AP/Hassan Ammar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kerajaan Arab Saudi pernah gempar saat Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) menangkap adik Raja Salman atau paman sendiri, Pangeran Ahmed bin Abdul Aziz, karena dituduh berkhianat.

Penangkapan itu terjadi pada Maret 2020. Tak hanya Pangeran Ahmed, keponakan Raja Salman atau sepupu MbS yakni Pangeran Mohammed bin Nayef juga turut ditangkap.

Sejak Raja Salman berkuasa, para pangeran senior Saudi banyak dilengserkan demi memuluskan jalan MbS menuju takhta berikutnya, seperti dikutip dari Al Jazeera.

Pangeran Mohammed bin Nayef yang sebelumnya putra mahkota dicopot paksa oleh Raja Salman dan digantikan dengan MbS pada Juni 2017. Raja Salman juga mencopot Pangeran Mohammed bin Nayef dari posisi Menteri Dalam Negeri.

Di tahun yang sama pula, MbS menggencarkan aksi konsolidasinya dengan memerintahkan pasukan keamanan menangkap pangeran senior dan pebisnis terkemuka dengan alasan memberantas korupsi.

Salah satu korban penangkapan itu ialah Pangeran Alwaleed bin Talal, seorang pebisnis dan miliarder yang memiliki saham besar Twitter kala itu. Bukan cuma dia, Pangeran Miteb selaku putra mendiang Raja Abdullah juga dicopot dari jabatan kepala Garda Nasional.

Hingga kini Pangeran MbS dikabarkan telah menangkap lebih dari 20 anggota keluarga kerajaan. Teranyar, Pangeran Abdullah bin Faisal Al Saud juga ditangkap, bahkan divonis 30 tahun penjara.

Menurut salah satu sumber kerajaan, Pangeran Abdullah ketahuan membahas penahanan sepupunya dengan sejumlah kerabat via telepon. Padahal kala itu ia berada di Amerika Serikat.

Sebuah organisasi media dan Amnesty International pun menduga Saudi menggunakan spyware militer buatan Israel Pegasus untuk memata-matai keluarga kerajaan maupun warga Saudi yang berada di negara lain.

(blq/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK