Presiden Amerika Serikat meyakini Presiden China Xi Jinping bukan sekutu kental Presiden Rusia Vladimir Putin menyusul invasi Moskow di negara tetangganya, Ukraina.
Biden berulang kali dan secara blak-blakan menyatakan AS ragu China mendukung Rusia.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL AS Ingatkan Australia hingga Kepala Negara yang Hadir di KTT G20 |
"Saya tak berpikir ada banyak rasa hormat yang dimiliki China untuk Rusia atau untuk Putin," kata Biden seperti dikutip AFP, Kamis (10/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia kemudian berujar, "Saya tak mengira mereka melihat itu sebagai aliansi tertentu. Sebenarnya, mereka agak menjaga jarak."
Sejumlah pihak menekan agar China menggunakan pengaruhnya di Rusia. Kedua negara ini dianggap dekat dan memiliki kerja sama kuat.
Saat awal invasi, China menuai kritik lantaran tak menjatuhkan sanksi atau mengecam serangan Rusia ke Ukraina, sebagaimana banyak negara lain.
Lihat Juga : |
Namun belakangan, Xi bak memperingatkan ke Putin soal penggunaan senjata nuklir di Ukraina untuk memenangkan perang.
"Komunitas internasional harus bersama-sama melawan penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir," Kata Xi seperti dikutip The Independent.
Pernyataan tersebut muncul saat orang nomor satu di China itu bertemu Kanselir Jerman Olaf Scholz di Beijing awal November lalu.
Xi kemudian berujar, "[Saya] menganjurkan bahwa senjata nuklir tak boleh digunakan dan perang nuklir tidak boleh dilakukan, untuk mencegah krisis nuklir di Eurasia."
Lihat Juga : |
Dalam pernyataan tersebut, Xi tak menyebut secara jelas negara mana yang berpotensi menggunakan senjata nuklir dan membahayakan Eropa. Namun, pernyataan itu dianggap merujuk ke Rusia yang selama ini dilaporkan bakal menggunakan nuklir untuk memenangkan perang.
Selain itu, Xi juga menegaskan China mendukung Jerman dan Uni Eropa dalam memainkan peran penting guna mempromosikan negosiasi damai Rusia-Ukraina.
(isa/bac)