China mempersingkat aturan karantina bagi wisatawan yang hendak masuk negara Tirai Bambu itu. Ini jadi salah satu tanda pelonggaran terbatas dari kebijakan nol-Covid yang ketat.
Mengutip CNN, aturan tersebut diumumkan pada Jumat (11/11) setelah badan kepemimpinan tertinggi baru Partai Komunis China (PKC) melakukan pertemuan. Pimpinan Partai Komunis China berjanji mempertahankan protokol Covid-19 sambil menekankan perlunya meminimalkan dampaknya terhadap stabilitas ekonomi dan sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada aturan baru ini, penumpang internasional yang masuk ke China hanya wajib melaksanakan tes swab satu kali sebelum keberangkatan. Sebelumnya, China memberlakukan dua kali tes swab sebelum terbang.
Kemudian, masa karantina terpusat juga akan dipotong, dari tujuh hari menjadi lima hari, diikuti dengan tiga hari isolasi di rumah. Namun begitu, bagi wisatawan mancanegara yang tidak memiliki kediaman di China tetap harus melakukan karantina selama delapan hari di hotel.
Tidak hanya itu, China juga membatalkan aturan penangguhan maskapai penerbangan yang membawa penumpang positif Covid saat mendarat.
Selain itu, karantina bagi orang-orang yang teridentifikasi sebagai kontak erat kasus Covid-19 juga akan diperisngkat. Mereka sebelumnya harus menjalanai karantina terpusat selama tujuh hari, ditambah tiga hari di rumah.
Dengan aturan baru, mereka hanya harus karantina terpusat selama lima hari dan tiga hari di rumah.
Kendati begitu, tidak dijelaskan kapan aturan baru itu akan mulai berlaku.
China merupakan negara ekonomi terbesar terakhir yang menetapkan aturan ketat terkait Covid, seperti lockdown, tes massal, pelacakan kontak, dan karantina.
Pasar merespons positif pelonggaran aturan-aturan tersebut, pasalnya pembatasan Covid-19 sempat membuat investor asing gelisah. Indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 7 persen setelah pengumpunan tersebut, sementara indeks Shanghai Composite China daratan naik 2,5 persen.
(dmi/ain)