Rusia Panggil Dubes Polandia Buntut Tudingan Serangan Rudal

CNN Indonesia
Rabu, 16 Nov 2022 23:57 WIB
Rusia panggil Dubes Polandia ke Kemlu di Moskow buntut tudingan serangan rudal tewaskan dua orang di kawasan dekat perbatasan Ukraina. Foto: REUTERS/UGC
Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia memanggil Duta Besar Polandia ke Kementerian Luar Negeri di Moskow pada Rabu (16/11). Pemanggilan Dubes Polandia itu dilakukan setelah Ukraina menuding Rusia menyerang Polandia dengan rudal pada Selasa (15/11).

"Duta Besar Polandia telah dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Rusia," kata juru bicara Maria Zakharova dalam sebuah pernyataan, seperti diberitakan AFP, Rabu (16/11).

Pemanggilan Dubes Polandia juga dilakukan setelah salah satu pejabat AS menyampaikan dugaan awal ledakan itu bukan disebabkan Rusia, melainkan diakibatkan pasukan Ukraina yang tak sengaja menembakkan rudak ke Polandia.

Pasukan Ukraina itu disebut bermaksud menembak rudal Rusia yang masuk ke Ukraina, namun menyasar ke wilayah Polandia.

Awalnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melalui media sosialnya menuding ledakan yang dilaporkan menewaskan dua orang tersebut disebabkan serangan rudal Rusia.

Namun, Kementerian Pertahanan Rusia membantah tudingan telah menembakkan rudal ke Polandia yang berbatasan dengan Ukraina. Moskow menyebut tudingan itu provokasi untuk meningkatkan ketegangan.

"Media massa dan pejabat Polandia melakukan provokasi yang disengaja untuk meningkatkan situasi dengan pernyataan mereka tentang dugaan dampak roket Rusia di Przewodow (dekat perbatasan Ukraina)," kata kementerian pertahanan Rusia dalam pernyataan yang diunggah online.

"Tenaga senjata Rusia tidak melancarkan serangan di daerah antara perbatasan Ukraina dan Polandia," tambahnya, seperti diberitakan AFP, Selasa (15/11).

Di sisi lain, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menegaskan bahwa Rusia masih menjadi pihak yang seharusnya disalahkan terkait salah sasaran rudal Ukraina yang menewaskan dua orang itu.

Rudal Ukraina diduga salah sasaran setelah ditembakkan untuk menghalau rudal-rudal dari Rusia yang membombardir negara tersebut.

"Ini bukan salah Ukraina. Rusia yang tetap bertanggung jawab karena melanjutkan perang ilegal menyerang Ukraina," demikian ujar Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, usai rapat darurat di Brussel, Rabu (16/11) seperti dikutip dari Reuters.

Stoltenberg kemudian mengatakan bahwa tak terbukti ada kesengajaan dari pihak Ukraina sehingga rudalnya menyasar ke Polandia.

Senada dengan Stoltenberg, Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan bahwa kemungkinan rudal yang menghantam negaranya berasal dari sistem pertahanan udara Ukraina.



"Berdasarkan informasi bahwa kami terima, itu merupakan rudal S-300 era Uni Soviet. Sebuah rudal tua dan tak ada bukti bahwa itu diluncurkan dari pihak Rusia," tutur Duda.

Dengan demikian, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki menegaskan negaranya tak perlu mengaktifkan Pasal 4 Kesepakatan NATO.

Pasal tersebut berisi bahwa NATO berhak melakukan serangan terhadap pihak atau negara yang terbukti menyerang anggota mereka. Setiap anggota pun berhak meminta tindakan itu kepada NATO.



(afp/chri)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK