PM Jepang Curhat Khawatir Soal Keamanan Regional ke Xi Jinping

CNN Indonesia
Kamis, 17 Nov 2022 23:40 WIB
PM Jepang Fumio Kishida blak-blakan soal kekhawatiran terhadap keamanan regional saat bertemu Presiden China Xi Jinping di KTT APEC di Thailand. Foto: AFP/JAPAN POOL VIA JIJI PRESS
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengungkapkan kekhawatiran seriusnya terhadap masalah keamanan regional kepada Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan langsung di Bangkok pada Kamis (17/11).

Ekonomi kedua negara tersebut menjadi mitra dagang utama. Namun, hubungan Jepang dan China memburuk ketika Beijing memperkuat militer dan memproyeksikan kekuatan secara regional, dan memperketat persaingan teritorial.

Kishida mengatakan dia telah "menyatakan keprihatinan serius atas situasi di Laut China Timur, termasuk Kepulauan Senkaku", merujuk pada pulau sengketa yang dikuasai Tokyo dan disebut Diaoyus oleh Beijing.

Seperti diberitakan AFP pada Kamis (17/11), Kishida juga menyuarakan keprihatinan atas "aktivitas militer China, termasuk peluncuran rudal balistik dari China".

Pada Agustus 2022, rudal China yang ditembakkan selama latihan militer besar-besaran di sekitar Taiwan diyakini telah jatuh ke zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang.

"Saya menekankan pentingnya perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan," kata Kishida, seraya menambahkan bahwa negara-negara itu "sepakat untuk memperkuat komunikasi di bidang keamanan".

Kedua pemimpin tersebut berada di Thailand untuk menghadiri KTT APEC 2022. Sebelum bertemu secara langsung di sana, Kishida sempat berbicara dengan Xi Jinping melalui telepon pada Oktober 2021 setelah terpilih sebagai perdana menteri.

Sementara itu, Xi Jinping terakhir kali mengadakan pembicaraan tatap muka dengan perdana menteri Jepang pada Desember 2019, ketika dia bertemu Shinzo Abe di Beijing.

China dan Jepang menandai 50 tahun hubungan diplomatik pada September, tetapi hanya ada sedikit perayaan untuk peringatan itu, mengingat hubungan kedua negara yang membeku.



Pada Kamis (17/11), Kishida mengatakan telah menegaskan kembali posisi Jepang tentang hak asasi manusia dan penahanan warga negara Jepang di China kepada Xi Jinping.

Di sisi lain, hanya beberapa jam di sela-sela pertemuan puncak forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), Korea Utara menembakkan rudal balistik jarak pendek -- yang terbaru dalam rekor peluncuran uji coba.

"Untuk Korea Utara, saya menyatakan harapan kami China akan memainkan peran termasuk di dewan keamanan PBB, dan menegaskan bahwa saya akan bekerja sama dengan erat bersama pemimpin negara Xi," kata Kishida.

Kishida dan Xi disebut akan bekerja menuju "penyelesaian segera dari masalah penculikan", tambahnya, merujuk pada penculikan warga negara Jepang oleh Pyongyang selama Perang Dingin.

Kishida juga mengungkapkan mereka telah sepakat untuk mengatur kunjungan Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi ke China.

(afp/chri)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK