Jakarta, CNN Indonesia --
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengingatkan Presiden China Xi Jinping atas dugaan Beijing intervensi pada pemilu Kanada 2019.
Trudeau disebut membawa pembahasan itu saat bertemu dengan Xi di sela-sela KTT G20 Bali, pada Selasa (15/11). Hal itu diungkap oleh seorang sumber pemerintah Kanada, seperti dilaporkan Reuters.
Sumber tersebut membeberkan bahwa dalam pertemuan itu, Trudeau menyampaikan "kekhawatiran serius" atas dugaan campur tangan China di Kanada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Campur tangan itu diduga merujuk pada laporan media Kanada pada 7 November lalu yang mengungkap pengakuan pejabat intelijen bahwa China mencampuri urusan pemilu 2019 Kanada.
[Gambas:Video CNN]
Campur tangan juga diduga terkait karyawan produsen listrik terbesar Kanada yang didakwa mencuri rahasia dagang untuk diberikan ke China hingga berujung ditangkap pada Senin.
Mengenai laporan intervensi pemilu ini, pejabat intelijen disebut telah menyampaikannya kepada anggota parlemen pada Januari lalu.
Mantan Duta Besar Kanada untuk China, David Mulroney, pun mengaku percaya dengan laporan intelijen itu. Menurut dia, laporan itu diberikan lantaran Ottawa selama ini tidak pernah benar-benar menganggap serius persoalan China.
"Saya percaya pada laporan yang [pejabat intelijen] berikan," kata mantan duta besar Kanada untuk China, David Mulroney, seperti dikutip The Guardian, Kamis (17/11).
"Dan saya pikir mereka memberikan laporan tersebut dengan rasa frustrasi karena tak ada tindakan lebih lanjut yang dilakukan," ujar Mulroney melanjutkan.
"Pemerintah terus menghindari mengidentifikasi China sebagai masalah. Mereka sangat enggan. Mereka sering mengatakan itu adalah China dan lainnya atau samar-samar disebut bahwa itu adalah aktor negara di balik campur tangan tersebut."
Lanjut baca di halaman berikutnya...
Sebelum dugaan intervensi pemilu ini terjadi, hubungan kedua negara sejak 2018 memang sudah renggang.
Saat itu, Kanada menangkap eksekutif Huawei Technologies Meng Wanzhou. Beijing pun membalas dengan menangkap dua warga Kanada atas tuduhan mata-mata.
Pada awal bulan ini, Menteri Industri Kanada François-Philippe Champagne juga memerintahkan tiga perusahaan China untuk melakukan divestasi dari mineral kritis di Kanada karena alasan keamanan nasional.
Polisi federal baru-baru ini juga sempat mengumumkan bahwa mereka sedang menyelidiki jaringan rahasia "kantor polisi" ilegal China di Toronto.
Terkait peringatan Trudeau kepada Xi, Presiden Negeri Tirai Bambu itu marah karena isi pembicaraan mereka tersebar di media.
Dalam sebuah rekaman video, Xi meluapkan amarahnya itu menggunakan bahasa mandarin sembari tersenyum.
"Semua yang kita bicarakan bocor ke media dan itu tidak pantas," ujar penerjemah tersebut menyampaikan isi omongan Xi kepada Trudeau.
Setelah mendengarkan terjemahan tersebut, Trudeau hanya mengangguk dan tersenyum ke arah Xi. Belum selesai berbicara, Xi kemudian menyampaikan kembali unek-uneknya dalam bahasa Mandarin.
[Gambas:Photo CNN]
"Jika Anda tulus, maka kita harus melakukan pembicaraan kita dengan sikap hormat satu sama lain. Jika tidak, akan ada konsekuensi tak terduga," katanya.
Trudeau langsung menyela ketika sang penerjemah baru saja sampai mengatakan, "Jika Anda tulus."
Ia langsung menyambar dengan berkata, "Di Kanada, kami meyakini dialog bebas dan terbuka dan terang-terangan. Kita akan terus bekerja sama secara konstruktif, tapi akan ada hal-hal yang kita tak sepaham."
Masih dengan tersenyum, Xi mengakhiri konfrontasinya dengan Trudeau lagi-lagi dalam bahasa Mandarin. Ia lalu menjabat tangan Trudeau dan melenggang pergi meninggalkan sang PM Kanada.
"Mari tentukan batasan-batasannya," ucap penerjemah menyampaikan kata-kata terakhir Xi kepada Trudeau ketika sang presiden beranjak pergi.