Tim PBB Kembali Desak Rusia Keluar dari PLTN Zaporizhzhia Ukraina

CNN Indonesia
Jumat, 18 Nov 2022 04:55 WIB
Tim PBB menerbitkan resolusi ketiga yang meminta Rusia keluar dari PLTN Zaporizhzhia Ukraina setelah resolusi yang sebelumnya diabaikan.
Tim PBB menerbitkan resolusi ketiga yang meminta Rusia keluar dari PLTN Zaporizhzhia Ukraina setelah resolusi yang sebelumnya diabaikan. Foto: REUTERS/Stringer .
Jakarta, CNN Indonesia --

Dewan Gubernur pengawas nuklir PBB mengeluarkan resolusi ketiga sejak Rusia menginvasi Ukraina. Mereka meminta Rusia mengakhiri semua tindakan di fasilitas nuklir Ukraina, Zaporizhzhia.

Resolusi itu juga menyuarakan permintaan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) kepada Rusia untuk segera menarik diri dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia.

"(Dewan) mengungkapkan keprihatinan mendalam bahwa Rusia tidak mengindahkan seruan Dewan untuk segera menghentikan semua tindakan terhadap dan di fasilitas nuklir di Ukraina ," bunyi teks resolusi tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan kami meminta Rusia segera melakukannya," bunyi teks tersebut.

Seperti diberitakan Reuters, resolusi itu dikeluarkan setelah 35 negara melakukan pemungutan suara tertutup pada Kamis (17/11). 24 negara mendukung isi resolusi, dua menentang, tujuh abstain, dan dua tidak hadir.

Dua negara yang menentang adalah Rusia dan China. Sedangkan tujuh yang abstain adalah Kenya, Namibia, India, Pakistan, Arab Saudi, Afrika Selatan dan Vietnam.

Sejak invasi Rusia, staf Ukraina juga masih terus mengoperasikan Zaporizhzhia yang merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa. Pengoperasian itu dilakukan dalam kondisi yang menurut IAEA membahayakan keselamatan PLTN.

Resolusi ketiga tersebut dibuat juga dalam bentuk mendukung upaya Ketua IAEA Rafael Grossi yang telah menyuarakan zona perlindungan di sekitar PLTN untuk mengakhiri penembakan dan mengurangi risiko bencana nuklir.

[Gambas:Video CNN]



"(Dewan) mengungkapkan keprihatinan mendalam atas tekanan yang tidak dapat diterima dan penahanan personel operasi Ukraina di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia dan gangguan berulang kali pada pasokan listrik eksternal menyusul penembakan di daerah sekitarnya," tambah teks resolusi itu.

Zaporizhzhia berada di dekat garis antara pasukan Rusia dan Ukraina. Kedua belah pihak dalam beberapa bulan terakhir berulang kali menuduh satu sama lain melakukan penembakan di sekitar pabrik, yang menyebabkan kekhawatiran akan bencana nuklir.

(reuters/chri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER