Polandia menolak kehadiran delegasi Rusia dalam pertemuan Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa (OSCE) pada Desember 2022. Kementerian Luar Negeri Polandia mengonfirmasi hal tersebut meski Rusia anggota OSCE.
Juru bicara Lukasz Jasina mengatakan Polandia tidak akan mengizinkan Menteri Sergei Lavrov yang biasanya jadi perwakilan Rusia masuk negaranya untuk mengikuti pertemuan badan keamanan regional terbesar di dunia tersebut.
"Kami tidak mengharapkan kunjungan Menteri Lavrov ke Lodz," kata Jasina seperti diberitakan AFP, Jumat (18/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya dari Kementerian Luar Negeri, Ketua OSCE Polandia juga mengatakan hal serupa. Menurutnya, hal itu dilakukan karena Rusia sedang disanksi Uni Eropa karena menginvasi Ukraina sejak Februari 2022.
"Delegasi harus disesuaikan dengan peraturan UE saat ini dan tidak termasuk orang yang dikenai sanksi oleh Uni Eropa," pernyataan Ketua OSCE Polandia.
"Menyusul agresi ilegal Rusia terhadap Ukraina pada 24 Februari, sejumlah warga negara Rusia ditambahkan ke dalam daftar individu yang terkena sanksi, termasuk Menteri Lavrov."
Polandia memegang kepemimpinan bergilir OSCE yang beranggotakan 57 orang tahun ini, dan akan menjadi tuan rumah konferensi tingkat menteri tahunan di kota Lodz pada 1-2 Desember.
Pernyataan tersebut juga disampaikan beberapa hari setelah Rusia dianggap NATO sebagai negara yang harus bertanggung jawab atas rudal yang jatuh di Polandia.
Rusia sempat dituding sebagai biang kerok yang meluncurkan rudal tersebut ke area ladang gandum di Polandia yang berbatasan dengan Ukraina. Pasalnya, Rudal yang menewaskan dua orang itu teridentifikasi merupakan buatan Rusia.
Insiden itu sempat bikin geger di Eropa bahkan dunia karena Polandia merupakan negara anggota Pakta Pertahan Atlantik Utara (NATO). Serangan itu pun dikhawatirkan memicu serangan balik NATO ke Rusia lantaran salah satu anggotanya diserang.
Militer Rusia pun buru-buru membantah bahwa rudal yang menghantam Polandia berasal dari pasukan mereka.
Namun, Presiden AS Joe Biden di konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 Bali mengatakan bahwa kemungkinan besar bukan dari Rusia.
Sekjen NATO Jens Stoltenberg menyatakan hal yang serupa setelah aliansi itu melakukan pertemuan darurat termasuk dengan Polandia sehari setelah insiden rudal hantam Ukraina.
Rudal itu disebut berasal dari Ukraina dan diduga salah sasaran setelah ditembakkan untuk menghalau rudal-rudal dari Rusia yang membombardir negara tersebut.
Meski demikian, Stoltenberg menyatakan Rusia tetap menjadi pihak yang layak disalahkan karena insiden itu.
(afp/chri)