Pemilu Mentok, Raja Malaysia Perpanjang Deadline Setor Nama PM Besok

CNN Indonesia
Senin, 21 Nov 2022 13:34 WIB
Raja Malaysia memperpanjang tenggat waktu koalisi partai politik untuk menyetorkan nama PM setelah hasil pemilu tidak ada yang mampu mencapai ambang batas suara
Raja Malaysia memperpanjang tenggat waktu bagi koalisi partai politik untuk menyetorkan nama PM setelah hasil pemilu tidak ada yang mampu mencapai suara mayoritas minimal. (Foto: ANTARA FOTO/Rafiuddin Abdul Rahman)
Jakarta, CNN Indonesia --

Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah memperpanjang tenggat waktu penentuan nama Perdana Menteri menjadi besok, Selasa (22/11) siang.

Perpanjangan deadline ini berlaku setelah dua koalisi partai yang ikut pemilihan umum Malaysia tidak berhasil mencapai mayoritas suara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Titah perkenan supaya proses bagi ketua parti-parti politik dan gabungan parti-parti politik mengemukaka koalisi pasca Pemilu ke-15 bagi pembentukan pemerintahan baharu dan pencalonan bakal PM Malaysia ke-10 dilanjutkan sehingga jam 14.00 petang esok (Selasa, 22 November 2022)," bunyi pernyataan Istana Negara Malaysia yang dirilis di Facebook.

Sebelumnya, Raja Malaysia mengajukan tenggat waktu sampai pukul 14.00 hari ini, Senin (21/11), untuk menyetor nama PM baru. Namun, karena perundingan koalisi masih mentok, Raja Malaysia memperpanjang deadline menjadi besok.

Berdasarkan konstitusi Malaysia, partai atau koalisi perlu minimal 112 suara dari total 222 kursi parlemen. Setiap partai yang bisa mencapai 112 suara pertama langsung memenangkan pemilu dan berhak memberikan nama calon PM ke raja.

Sementara itu, koalisi pimpinan Anwar Ibrahim, Pakatan Harapan (PH), memang meraih kursi terbanyak yakni 82 kursi. Namun, angka tersebut tak cukup meraih suara minimal untuk membentuk pemerintahan.

Sementara itu, koalisi pendukung eks PM Muhyiddin Yassin, Perikatan Nasional, hanya mendapat 73 kursi saja.

Meski begitu, kedua pemimpin koalisi saling mengklaim kemenangan.

Perikatan Nasional mengklaim sudah mendakatkan dukungan dari dua kubu politik di Sabah dan Sarawak. Meski begitu, jumlah koalisi Muhyiddin baru 101 dan belum mencapai ambang batas yang ditetapkan.

Sementara itu, sejumlah media lokal melaporkan koalisi Anwar bertemu dengan para petinggi koalisi Barisan Nasional (BN) di salah satu hotel di Kuala Lumpur pada Senin pagi.

Beberapa petinggi partai anggota BN dilaporkan hadir dalam pertemuan itu. MalayMail bahkan melaporkan bahwa ketua koalisi BN, Ahmad Zahid Hamidi, juga hadir di hotel tersebut.

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER