Kolonel Militer Iran Tewas Diterjang Bom di Suriah
Seorang kolonel militer di Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dilaporkan tewas akibat bom yang meledak di dekat ibu kota Suriah, Damaskus, Senin (21/11).
"Kolonel Davoud Jafari, salah satu penasihat militer Iran di Suriah dan anggota pasukan luar angkasa Pengawal [Revolusi Islam Iran], tewas akibat bom darurat yang ditanam di pinggir jalan," demikian pernyataan IRGC, seperti dikutip AFP, Rabu (23/11).
IRGC menuding Jafari dibunuh "oleh orang-orang rezim zionis", yang merujuk pada Israel, pada Senin lalu.
Kantor berita Tasnim menyebut "rezim kriminal Zionis akan menerima balasan yang sesuai atas kejahatan ini."
Sejauh ini, pihak berwenang Suriah belum mengonfirmasi serangan tersebut.
Teheran selama ini menuding Israel melakukan kampanye pembunuhan terhadap para pejabat dan pasukannya.
Pada 24 Oktober, angkatan udara Israel dikabarkan menghancurkan pabrik pesawat tak berawak Iran yang terletak di Suriah.
Iran sendiri sejak dulu dikenal mendukung pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perangnya melawan para pemberontak. Selain Iran, Assad juga didukung oleh sayap militer gerakan Syiah Lebanon Hizbullah dan pasukan Rusia.
Dalam beberapa bulan terakhir, Israel juga dilaporkan telah melakukan beberapa serangan di Suriah.
Serangan itu menewaskan lima tentara Assad di Damaskus. Sementara dua serangan lain menyebabkan kerusakan signifikan di sebuah bandara di Aleppo.
Pada Maret, IRGC mengumumkan kematian dua perwira tinggi yang tewas dalam serangan Israel di Suriah. Mereka mengancam akan membalas serangan tersebut.
Israel sejauh ini jarang mengomentari manuver militernya di Suriah.
Namun negara itu mengakui telah melancarkan ratusan serangan udara dan rudal ke Suriah sejak perang sipil meletus pada 2011 lalu. Israel juga mengaku menargetkan posisi pemerintah dan pasukan yang didukung Iran.
(blq/rds)