Suyatno mengatakan Anwar juga sering terang-terangan menunjukkan bahwa dia kagum dengan Indonesia. Menurut Suyatno, Anwar memiliki pandangan politik regional yang konsisten di mana dia sangat menghormati peran sentral Indonesia.
Suyatno pun meyakini Anwar bakal mampu menyelesaikan sejumlah persoalan yang kerap membuat RI-Malaysia hampir bersinggungan, seperti misalnya masalah pekerja migran Indonesia di Malaysia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, isu itu menjadi salah satu prioritas Anwar dalam memerintah Negeri Jiran dan menuntaskan persoalan antara RI dan Malaysia.
"Saya meyakini hal ini akan jauh lebih mudah dihadapi kedua negara mengingat Anwar sejak tahun 1990-an memiliki hubungan yang erat dengan elit politik Indonesia hingga sekarang," ucapnya.
Dia juga mengatakan Jokowi sendiri sudah tak sabar ingin bertemu dengan Anwar. Pertemuan itu menurutnya dilakukan untuk membahas persoalan kedua negara "yang memerlukan penyelesaian bersama".
"Saya meyakini Anwar akan bisa memberikan warna yang kian pekat dengan hubungan yang jauh lebih dekat dan hangat," ujar Suyatno.
Anwar Ibrahim akhirnya menjadi PM baru Malaysia setelah drama panjang karena tak ada pemenang mutlak dalam pemilu akhir pekan lalu.
Berdasarkan hasil pemilu yang keluar pada Minggu (20/11), tak ada satupun partai atau koalisi yang berhasil mengantongi suara mayoritas.
Menurut konstitusi Malaysia, untuk membentuk kabinet, partai atau koalisi perlu 112 suara dari total 222 kursi parlemen. Pemegang mayoritas ini yang berhak memberikan nama calon PM ke raja.
Dalam pemilu, koalisi pimpinan Anwar, Pakatan Harapan (PH), memang meraih suara terbanyak dalam pemilu akhir pekan lalu dengan 82 kursi. Namun, angka tersebut tak cukup untuk meraih mayoritas.
Sementara koalisi pendukung Muhyiddin Yassin selaku lawan berat, Perikatan Nasional (PN), hanya mendapat 73 kursi.
Dalam pemerintahan ini sendiri, Anwar berkoalisi dengan 'musuh bebuyutannya', Barisan Nasional (BN). Anwar pun mengakui dirinya mendapat suara mayoritas di parlemen karena dukungan penuh koalisi BN.
Anwar bahkan mengisyaratkan bahwa jabatan pendampingnya nanti diperkirakan jatuh ke tangan Barisan Nasional.
(blq/bac)