Rebutan Takhta, Pangeran bin Nayef Pernah Dituduh Pakai Narkoba

CNN Indonesia
Kamis, 01 Des 2022 15:20 WIB
Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Nayef sempat dituduh memakai narkoba ketika dia memegang gelar putra mahkota.
Pangeran Mohammed bin Nayef Getty Images via AFP/SPENCER PLATT

Beberapa media melaporkan detik-detik penyerahan gelar putra mahkota ke MbS. Bin Nayef disebut mengalami sejumlah represi.

Keadaan itu bermula pada Juni 2017. Ketika itu, kerajaan memanggil bin Nayef untuk menghadiri sebuah pertemuan di istana Raja Salman di Mekah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut salah satu sumber, saat bin Nayef tiba, pengawalnya diminta untuk menunggu di luar. Demi mencegah kebocoran, semua telepon seluler, termasuk milik pegawai istana juga disita penjaga MbS.

Penjaga gerbang bahkan menolak salah satu anggota senior keluarga kerajaan, yang berusaha masuk istana setelah kedatangan bin Nayef.

Bin Nayef kemudian dibawa ke sebuah ruangan yang berisi orang terdekat MbS, Turki Al-Sheikh. Sheikh terkenal sebagai sosok yang kasar, intimidatif, dan kerap hidup mewah.

Ia diduga mengurung bin Nayef di kamar selama berjam-jam. Sheikh juga menekan pangeran itu agar bersedia menandatangani surat pengunduran diri dan bersumpah setia kepada MbS.

Mulanya, bin Nayef menolak. Namun, salah satu sumber mengatakan ia mendapat ancaman jika tak mundur, anggota keluarga perempuannya bakal diperkosa.

Selain itu, bin Nayef akan dikirim ke rumah sakit jika enggan menyerahkan gelar putra mahkota. Malam itu, bin Nayef sangat ketakutan, ia bahkan menolak minum khawatir air yang disediakan mengandung racun.

Bin Nayef kemudian diizinkan berbicara dengan dua pangeran di Dewan Kesetiaan, badan kerajaan yang meratifikasi garis suksesi. Namun, ia kaget ketika mengetahui mereka sudah mengajukan MbS menjadi putra mahkota.

Menjelang fajar, semuanya berakhir. Bin Nayef diminta masuk ke kamar, tempat MbS menunggu. Di sini, ia menyerahkan jabatan putra mahkota itu dan menyampaikan sumpah setia ke MbS.

Namun, di tempat itu ada orang yang menenteng senjata.

"Saat saya berjanji setia, ada senjata di punggung saya," kata Nayef dalam sebuah pesan yang ditujukan untuk penasihatnya, seperti dikutip dari The Guardian.

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER