AS Klaim Xi Jinping Ogah Pakai Vaksin Barat Jinakkan Covid-19 China

CNN Indonesia
Minggu, 04 Des 2022 13:30 WIB
Kabar penolakan vaksin muncul ketika Xi Jinping menghadapi tekanan kasus Covid-19 yang meningkat di China meski lockdown Covid-19 tetap diterapkan secara ketat.
Kabar penolakan vaksin muncul ketika Xi Jinping menghadapi tekanan kasus Covid-19 yang meningkat di China meski lockdown Covid-19 tetap diterapkan secara ketat. (Foto: REUTERS/THOMAS PETER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden China Xi Jinping disebut ogah menerima vaksin Covid-19 dari Amerika Serikat dan negara Barat lainnya. Hal ini disampaikan Direktur Intelijen Nasional AS Avril Haines pada Sabtu (4/12).

Kabar penolakan ini muncul ketika Xi Jinping terus menghadapi tekanan soal kasus Covid-19 yang justru meningkat di China meski kebijakan lockdown nol Covid-19 tetap diterapkan secara ketat sampai memicu demo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"[Xi] tidak mau mengambil vaksin yang lebih baik dari Barat, dan malah mengandalkan vaksin dari China yang tidak hampir sama efektifnya melawan Omicron," ujar Haines dalam Forum Pertahanan Nasiona Reagan di California pada Sabtu (3/12). 

Haines menilai keputusan yang diambil Xi bukan merupakan ancaman bagi stabilitas keamanan dunia. Namun, ini lebih berkaitan dengan posisi Xi yang terus dihadapkan pada protes di dalam negeri terkait penanganan Covid-19.

"Bagaimana perkembangannya akan penting bagi posisi Xi," katanya seperti dikutip Channel NewsAsia.

[Gambas:Video CNN]

Hingga kini China belum menggunakan vaksin impor termasuk vaksin produksi Barat. Mereka mengandalkan vaksin produksi dalam negeri meski menurut beberapa riset, vaksin tidak seefektif vaksin buatan AS Cs.

Sementara itu, China masih menerapkan lockdown ketat mengikuti kebijakan nol Covid-19 ketika sebagian besar negara di dunia telah memasuki fase new normal dan membuka hampir sebagian pembatasan terkait pandemi.

Demonstrasi pun bermunculan di berbagai kota-kota besar mulai dari Urumqi, Xinjiang, sampai Beijing, dan Shanghai. Sebagian besar pedemo menuntut pemerintah melonggarkan kebijakan lockdown yang semakin membuat warga frustrasi.

Akan tetapi, para ahli menyebut melonggarkan langkah pencegahan akan menimbulkan risiko besar.

Tuntutan pedemo pun semakin meluas hingga mendesak Xi Jinping mundur dari kursi presiden.

Sementara itu Gedung Putih mengonfirmasi bahwa China tidak meminta vaksin dari AS.

"Tampaknya cukup tidak masuk akal bahwa China akan memberi lampu hijau pada vaksin Barat pada saat ini. Ini masalah kebanggaan nasional, dan mereka harus menelan cukup banyak jika mengambil jalan ini," kata seorang pejabat AS seperti dilaporkan Reuters.



(rds/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER