Sejumlah aktivis mengajak para penonton muslim di Piala Dunia 2022 untuk melantunkan selawat Nabi Muhammad kala Presiden Prancis Emmanuel Macron datang menyaksikan laga Prancis vs Maroko, Rabu (14/12) ini.
Macron direncanakan menyaksikan langsung laga semifinal Piala Dunia 2022 antara Prancis vs Maroko.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aktifis yang juga influencer media sosial Mahmoud Al Hasanat melalui cuitannya di Twitter meminta para fan Muslim untuk bersama-sama menyampaikan 'sambutan' tersebut kepada Macron.
"Aku harap para fan Maroko di laga Prancis-Maroko melantunkan selawat untuk Nabi Muhammad, dan semoga Tuhan memberkatinya dan memberi kedamaian untuknya kala mereka mengguncang tribun," tulis Mahmoud seperti dikutip Doha News, Rabu (14/12).
Ajakan Mahmoud itu juga digaungkan oleh salah satu penulis dan mantan pegawai kantor berita Al Jazeera, Boutaina Azzabi Ezzaouia. Lewat unggahan Instagramnya, Boutaina mengajak fan Maroko untuk mengucap selawat kepada Nabi.
"Rekan-rekan Maroko yang terhormat, keluarkanlah suara kalian, (ucapkan) shollu ala Nabi Muhammad, saat pertandingan (Maroko) melawan Prancis nanti. Beri tahu Presiden Emmanuel Macron dan rombongannya bahwa kita tidak membiarkan siapa pun menghina Nabi kita tercinta," tulisnya.
Aksi itu pun didukung oleh banyak pihak dengan harapan untuk "menunjukkan kepada Macron siapa umat Islam yang dia hina".
Dalam laga Prancis melawan Maroko ini, Macron bakal datang langsung menonton pertandingan semifinal. Hal itu telah dikonfirmasi oleh Menteri Olahraga Prancis, Amelie Oudea-Castera.
"Rincian perjalanan itu masih harus dirampungkan, tapi dia berkomitmen untuk datang," kata Oudea-Castera.
Prancis kerap memantik warga muslim di dunia lantaran melontarkan sentimen anti-Arab dan Islamofobia di kalangan politisi dan tokoh masyarakatnya.
Macron pernah mengklaim bahwa Islam merupakan agama yang "krisis". Dia juga mengawali pembentukan undang-undang anti-separatis yang kontroversial di Paris.
Undang-undang itu dinilai menargetkan kaum minoritas, terutama Muslim. Di bawah aturan tersebut, puluhan masjid di Prancis digerebek dan ditutup.
Macron juga dikenal mendukung karikatur rasis yang dibuat oleh media Prancis yang kerap menuai kontroversi. Dia bahkan menyebut "tak mau menyerah pada kartun".
Salah satu kartun yang sempat heboh yakni yang dibuat oleh majalah satir Charlie Hebdo. Majalah itu mengolok-olok Nabi Muhammad hingga membuat geram Muslim di hampir seluruh dunia.
Para aktivis muslim pun menanggapi karikatur rasis Prancis dengan menyerukan pemboikotan produk-produk buatan negara itu.
(blq/bac)