Sukses Maroko di Piala Dunia Sulut Kebanggaan Muslim hingga Afrika

Sukses Maroko lolos ke semifinal Piala Dunia Qatar 2022 dinilai jadi kebanggaan para warga muslim hingga menaikkan kepercayaan diri bangsa Arab hingga Afrika.

The Lion Atlas bakal menghadapi timnas Prancis pada Kamis (15/12) pukul 02.00 WIB untuk memperebutkan tiket final.

Lihat Juga : Kronologi Guru AS Dipecat usai Langkahi Siswa Salat dan Cap Penyihir

Keberhasilan Maroko menembus semifinal Piala Dunia 2022 sebagai negara Afrika pertama juga jadi perayaan tersendiri bagi diaspora imigran asal Afrika, terutama Afrika utara.

Sejumlah tindakan para pemain saat laga juga memukau para fan muslim. Salah satu momen adalah sebelum adu penalti melawan Spanyol dalam babak 16 besar, para pemain membaca Surat al-Fatihah.

Usai berhasil menumbangkan Spanyol, para pemain berlari ke arah pendukung. Beberapa juga tampak bersujud dan mengucap syukur.

Menurut laporan Guardian, tindakan-tindakan itu menunjukkan kebanggaan para pemain sebagai warga Maroko dan kebanggaan mereka terhadap Islam.

Kebanggaan tersebut menular dan menginspirasi Muslim di seluruh dunia untuk turut merayakan kegembiraan.

Di beberapa negara, Muslim menghadapi diskriminasi saat mencari kerja, penghinaan, hingga mengalami kekerasan langsung. Dari sekian tindakan itu, perempuan kerap menanggung beban.

Lihat Juga : Macron Tonton Langsung Prancis vs Maroko, Aktivis Serukan Selawat Nabi

Di Piala Dunia, pemain Maroko juga menunjukkan bahwa mereka menghormati perempuan, salah satu anjuran dalam Islam. Misalnya, saat Achraf Hakimi sukses membobol gawang Spanyol di adu penalti. Setelahnya, dia langsung menghampiri sang ibu di tribune penonton dan memeluknya.

Sementara itu, saat Maroko berhasil membekuk Portugal dengan skor 1-0 di perempat final, striker Sofiane Boufal menari dengan ibunya di pinggir lapangan Stadion Al Thumama.

Selebrasi Hakimi dan Boufal dinilai membangkitkan semangat, indah, mengharukan, penting, dan menunjukkan inti kompetisi internasional.

"Untuk belajar soal perbedaan budaya, berbagi cinta dengan selebrasi yang berbeda, untuk membuat menjadi tempat dunia yang lebih aman," kata Daniel Harris di The Guardian.

Maroko bisa melangkah ke final jika berhasil menaklukkan tim Prancis dalam pertandingan Kamis dini hari.

Bagi sejumlah pihak, pertemuan ini mengingatkan jejak Prancis yang pernah menjajah Maroko di masa lalu.

Lihat Juga : Kenapa MBZ Dekat dengan Jokowi sampai Kirim Putra ke Resepsi Kaesang?

Namun, warga dwikewarganegaraan Prancis-Maroko yang tinggal di Prancis mengatakan pertandingan tersebut tak boleh direduksi menjadi kisah balas dendam.

Pertandingan kedua negara juga terjadi saat hubungan Prancis dan Maroko dingin.

Pada 2021 lalu, sebuah proyek Pegasus mengungkapkan bahwa nomor telepon Presiden Emmanuel Macron, serta beberapa menteri Prancis, muncul dalam data yang bocor. Paris khawatir data ini disalahgunakan pihak Maroko.

Selain itu, alokasi visa Sahara barat dan Prancis untuk warga negara Maroko juga menimbulkan ketegangan, demikian dikutip The Guardian.