Media Barat Kritik Emir Qatar Pakaikan Bisht ke Messi: Tutupi Jersey

CNN Indonesia
Selasa, 20 Des 2022 14:31 WIB
Beberapa media Barat mengkritik pemimpin Qatar memakaikan jubah bisht menutupi jersey Argentina yang dikenakan Lionel Messi saat angkat trofi Piala Dunia 2022. (AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah media Barat mengkritik Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani yang memakaikan kapten tim nasional Argentina, Lionel Messi, jubah bisht saat hendak mengangkat trofi Piala Dunia 2022 pada Minggu (19/12).

Beberapa media itu umumnya tak setuju dengan tindakan pemimpin Qatar itu lantaran jubah bisht menutupi kaus Argentina yang dikenakan Messi.

"Terlihat memalukan, mereka menutup Messi beserta kaus Argentinanya," kata presenter BBC Sport Gary Lineker, seperti dikutip Arab News.

Surat kabar The Mirror juga menulis dalam tajuknya bahwa Messi "dipaksa menutupi jersey Argentina" miliknya dalam balutan bisht.

Lebih lanjut, koran Inggris The Telegraph juga menilai aksi yang dilakukan pemimpin Qatar itu "aneh" dan "merusak momen terbesar dalam sejarah Piala Dunia".

Wartawan olahraga Inggris Laurie Whitwell juga melayangkan kritiknya melalui cuitan di Twitter bahwa Qatar seolah "ingin hadir dalam representasi trofi Piala Dunia".

Dia lalu mengatakan jubah hitam bisht yang dikenakan Messi itu "aneh dan tidak perlu". Sikap Qatar itu menurutnya terlalu berlebihan.

Sebuah cuitan yang ditulis dan tak lama dihapus oleh koresponden ESPBN Mark Ogden bahkan menggambarkan bisht sebagai "jubah yang tampak seperti jubah untuk pangkas rambut."

Meski begitu, banyak juga netizen yang membela Qatar dengan menyebut mereka yang mencemooh bisht "bodoh" dan "rasis".

"Pernyataan beberapa jurnalis Barat menunjukkan kebodohan mereka atau kebencian mereka terhadap adat dan tradisi lokal (Qatar) ini," tulis kolumnis opini MSNBC Ayman Mohyeldin di Instagram.

Dia juga mengatakan bahwa "para atlet yang menang diberi hadiah yang bisa digunakan sepanjang waktu sesuai dengan tradisi lokal maupun turnamen."

Dia lalu mencontohkan Pele yang juga pernah tampil mengenakan sombrero selama Piala Dunia 1970 di Meksiko.

"Messi dibalut dengan bisht sebagai penghormatan karena menjadi pemain terhebat sepanjang masa," tulis netizen lainnya.

Wakil presiden Michael E. DeBakey High School di Qatar, Susan Borden, juga mendukung Qatar dengan mengatakan bahwa pemakaian jubah bisht terhadap Messi merupakan bentuk penghormatan Qatar kepadanya.

"Ketika Emir suatu negara memberikan bisht kepada Anda, memakaikan itu dengan tangannya sendiri, itu adalah kehormatan tertinggi yang diberikan kepada warga sipil," kata Borden dalam unggahannya di LinkedIn.

Sejumlah netizen lainnya pun turut membela Qatar dengan mengatakan bahwa sikap Sheikh Tamim merupakan bentuk sang pemimpin itu memberikan penghargaan luar biasa kepada Messi.

"Ini merupakan sesuatu yang tidak akan kalian mengerti kecuali kalian membersihkan hati kalian dari rasa benci."

Sepanjang turnamen, netizen dari seluruh dunia pun menyuarakan keprihatinan mereka mengenai kritik dari media Barat terhadap Qatar. Banyak yang menggambarkan kritikan tersebut "bias", "rasis", maupun "Islamofobia".

(blq/rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK