Kasus Covid-19 di Jepang kembali 'menggila', menyusul China yang juga sedang tinggi-tingginya mencatat angka infeksi harian.
Pada Sabtu (24/12), Negeri Sakura mencatat 177.739 kasus baru dengan kasus harian naik hingga hampir 19 ribu kasus dibanding sehari sebelumnya, seperti dikutip dari Japan Times.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip Kyodo News, pada 23 Desember lalu Jepang juga melaporkan 371 kematian terkait virus corona. Jumlah itu merupakan yang tertinggi sejak awal virus Covid-19 mewabah.
Angka kematian tertinggi sebelumnya terjadi pada 2 September yakni 347 kasus saat gelombang ketujuh Covid-19 berlangsung di Jepang.
Saat ini, kasus kematian di Jepang pun jadi sorotan, terutama karena banyak kasus disumbang oleh anak-anak.
Kenapa kasus Covid-19 di Jepang menggila lagi?
Pada 11 Oktober lalu, Jepang mulai menyudahi sejumlah aturan perbatasan ketat yang selama ini diterapkan, mengutip Channel News Asia. Pelonggaran kembali aturan itu disebut-sebut jadi salah satu penyebab kasus Covid-19 Jepang melonjak.
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, juga belakangan mulai mengumumkan membuka kembali pariwisata mereka untuk memperbaiki perekonomian negara itu. Akibatnya, hampir satu juta pelancong bertandang ke Negeri Sakura pada November, seperti dikutip Reuters.
Musim dingin yang menerjang Tokyo saat ini juga disinyalir jadi penyebabnya, seperti dikutip dari Japan Times. Pasalnya, saat gelombang kedelapan terjadi pada November lalu, salah satu wilayah Jepang yakni Pulau Hokkaido mengalami lonjakan parah dengan 850 kasus per 100 ribu orang.
Ketua dewan penasihat Takaji Wakita mengatakan musim dingin di Hokkaido membuat warga daerah tersebut kesulitan mengupayakan ventilasi yang baik, seperti dikutip dari Kyodo News.
Akibatnya, sirkulasi udara jadi tak lancar dan warga yang berada di rumah mau tak mau ikut terinfeksi.
Selain itu, Takaji juga menggarisbawahi mobilitas warga dan penurunan kekebalan menjadi salah satu pemicu kawasan dingin itu mencatat banyak kasus.
(blq/bac)