Korsel Kerahkan Jet Tempur hingga Helikopter usai Drone Korut Melintas
Korea Selatan mengerahkan jet tempur, helikopter, hingga mengeluarkan tembakan peringatan usai lima pesawat tanpa awak atau drone milik Korea Utara melintas di wilayah udara Seoul, Senin (26/12).
Pejabat pertahanan Korsel, Lee Seung Oh, mengatakan empat buah drone terbang di sekitar Pulau Ganghwa dan satu lainnya terbang di wilayah udara utara ibu kota Seoul.
"Ini merupakan provokasi nyata dan merupakan invasi wilayah udara kami oleh Korut," kata Lee seperti dikutip CNN.
Lee mengatakan pasukan militer Korsel telah mengirim alat pengintai berawak dan tak berawak ke wilayah perbatasan sebagai tanggapan atas drone tersebut. Sejumlah alat itu juga disebut menyeberang ke wilayah Pyongyang.
Lee berujar aset-aset itu mengintai hingga merekam instalasi militer Korut.
Militer Korea Selatan pertama kali mendeteksi drone tersebut di wilayah udara dekat kota barat laut Gimpo sekitar pukul 10.25 waktu setempat.
Kementerian Pertahanan Korsel menyatakan militer Seoul langsung melepaskan tembakan ke arah sejumlah drone tersebut. Namun tak diketahui apakah pesawat nirawak itu jatuh atau tidak.
Terakhir kali drone Pyongyang terdeteksi di bawah perbatasan antar-Korea yakni pada 2017. Saat itu Korsel menyatakan telah menemukan drone Korut yang jatuh setelah digunakan untuk memata-matai sistem rudal buatan AS di negara itu.
Korea Utara sendiri belakangan sedang makin gencar menguji coba rudal. Negara itu sudah menembakkan rudal dalam 36 hari yang berbeda. Itu merupakan uji coba terbanyak Korut sejak Kim Jong Un berkuasa pada 2012.
Pada Jumat (23/12), Korut meluncurkan dua rudal balistik jarak pendek, menurut pejabat Korsel. Misil tersebut ditembakkan dari daerah Sunan Pyongyang ke perairan antara semenanjung Korea dan Jepang.
Pada Oktober, Korut sempat menembakkan rudal balistik jarak menengah (ICBM) yang melewati Jepang untuk pertama kalinya dalam lima tahun.
Pada November, mereka mengklaim telah meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) "jenis baru", Hwasong-17, dari Pyongyang International Airfield. Rudal itu diklaim mampu mencapai daratan Amerika Serikat.
Minggu lalu, adik Kim Jong Un yakni Kim Yo Jong mengatakan bahwa Korut siap menguji coba ICBM pada lintasan normal, sebuah pola penerbangan yang bisa membuktikan senjata itu bisa mengancam benua AS.
(blq/bac)