Kenapa Kebijakan Nol Covid Jadi Bumerang Bagi Xi Jinping?

CNN Indonesia
Kamis, 29 Des 2022 11:09 WIB
Lonjakan kasus virus corona di China diduga karena pencabutan kebijakan nol Covid dengan melonggarkan sejumlah pembatasan.
Presiden China Xi Jinping. (REUTERS/SAUDI PRESS AGENCY)

Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping mengakui soal tsunami Covid-19 baru yang tengah dihadapi negaranya dan mendesak para pejabat mengambil langkah lebih cepat untuk melindungi warga.

"Saat ini, pengendalian dan pencegahan Covid-19 di China tengah menghadapi situasi dan tanggung jawab baru," kata Xi dalam sebuah pemaparan kepada pejabat China yang disiarkan lembaga penyiaran negara China, CCTV, pada Senin (26/12).

"Kita harus meluncurkan kampanye kesehatan patriotik dengan lebih terarah dan tepat sasaran, perkuat garis pertahanan komunitas untuk pencegahan dan pengendalian epidemi, dan lindungi kehidupan, keselamatan,d an kesehatan masyarakat secara efektif,"imbuhnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir dari Channel News Asia, China terus dihadapkan dengan lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan dalam sebulan terakhir. Rumah sakit hingga krematorium di seluruh negeri di seluruh negeri dipenuhi pasien serta korban jiwa Covid-19.

Data publik terakhir China pada 21 Desember lalu mencatat 5.944 kasus Covid-19 baru. Namun, sejumlah pihak meyakini angka itu jauh dari jumlah kasus dan kematian akibat Covid-19 sebenarnya.

Beijing bahkan menyetop memublikasikan kasus harian Covid-19 per Senin (26/12).

Kekinian pada Rabu ini, mengutip dari Xinhua, China mengumumkan akan menurunkan manajemen penanganan Covid-19 mulai 8 Januari nanti jadi penanganan infeksi Kelas B. Sebelumnya, kasus Covid ditangani lebih serius dengan klasifikasi infeksi Kelas A.

Deputi Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) Li Bin mengatakan ada berbagai faktor yang membuat negaranya melakukan penyesuaian terbaru dalam penanganan Covid-19.

"Saat ini, dengan mutasi virus, perubahan situasi epidemi, masifnya vaksinasi, dan akumulasi pengalaman dalam pencegahan dan pengendalian, maka pencegahan dan pengendalian epidemi China telah memasuki tahap baru," kata Li.

Li menegaskan perubahan cara penanganan itu bukan berarti China membiarkan virus itu merebak bebas begitu saja tanpa tindakan pencegahan dan pengendalian.

Sebaliknya, klaim dia, "China akan terus meningkatkan manajemen, layanan, dan jaminan."

(blq/kid)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER