Israel Siap Serang Situs Nuklir Iran dalam 2-3 Tahun Mendatang

CNN Indonesia
Kamis, 29 Des 2022 12:27 WIB
Untuk pertama kalinya Israel blak-blakan membeberkan rencananya menyerang situs nuklir Iran yang bisa memicu konflik baru pecah di Timur Tengah.
Untuk pertama kalinya Israel blak-blakan membeberkan rencananya menyerang situs nuklir Iran yang bisa memicu konflik baru pecah di Timur Tengah. (AFP/Samuel Corum)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, memaparkan negaranya dapat menyerang situs nuklir Iran dalam dua atau tiga tahun mendatang.

Pernyataan Gantz itu menjadi yang paling blak-blakan sejauh ini ketika ketegangan antara Israel dan Iran terus memanas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam dua atau tiga tahun, Anda mungkin melintasi langit ke arah timur dan ikut serta dalam serangan terhadap situs nuklir Iran," kata Gantz kepada lulusan kadet Angkatan Udara Israel dalam pidatonya pada Rabu (28/12).

Dikutip Reuters, intelijen militer Israel memprediksi Iran "akan melanjutkan progresnya" membangun teknologi nuklir meski saat ini lajunya lambat.

"Iran hanya akan mengubah kebijakannya jika sanksi ekstrem dijatuhkan kepada mereka, maka Iran dapat memutuskan untuk mempercepat pengayaan ke tingkat militer," bunyi laporan intelijen militer Israel menurut surat kabar Hayom akhir pekan ini.

[Gambas:Video CNN]

Permusuhan Israel dan Iran sejak puluhan tahun lalu terus menjadi sorotan di Timur Tengah. Kedua negara sering melancarkan provokasi hingga sabotase terhadap satu sama lainnya hingga menyulut ketegangan di kawasan.

Israel juga getol melancarkan ancaman terselubung untuk menyerang fasilitas nuklir Iran.

Tel Aviv memang waswas jika Iran masih terus mengembangkan teknologi senjata nuklir terlepas dari sanksi yang dijatuhkan terhadap Teheran selama ini.

Meski begitu, sejauh ini konflik terbuka antara kedua negara masih bisa dihindari.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bahkan disebut diam-diam berkomunikasi dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MbS), guna meminta dukungan Saudi jika Tel Aviv harus berperang dengan Iran.

Padahal, Israel dan Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik gegara solidaritas Riyadh terhadap kemerdekaan Palestina.

Saudi dan Israel juga dikabarkan terus menjalin komunikasi dekat untuk mengupayakan normalisasi hubungan hingga kerja sama yang berfokus menangkal ancaman Iran di kawasan.



(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER