Rusia Klaim Hancurkan 950 Peluncur Roket Ukraina Sejak Awal Invasi
Pemerintah Rusia mengklaim militernya telah memusnahkan 950 peluncur roket ganda Ukraina dan 399 sistem peluru kendali sejak awal invasi pada Februari 2022 lalu.
"Secara keseluruhan, target-target berikut telah dihancurkan sejak operasi militer khusus: 350 pesawat tempur, 191 helikopter, 2.734 drone, 399 sistem rudal surface-to-air, 7.282 tank dan kendaraan lapis baja lainnya, 950 peluncur roket, 3.737 senjata artileri dan mortir," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov seperti dikutip dari TASS, Kamis (29/12).
Konashenkov juga mengatakan prajurit Rusia telah menghancurkan 7.792 kendaraan bermotor militer khusus sejak awal invasi. Selain itu, katanya, lebih dari 30 tentara Ukraina dan perangkat keras militer di wilayah Kharkov pun telah dilenyapkan selama beberapa hari terakhir.
"Di Daerah Kupyansk, lebih dari 30 tentara Ukraina, tiga kendaraan tempur lapis baja, dan dua kendaraan bermotor hancur akibat serangan yang dilakukan terhadap unit tentara Ukraina di daerah dekat pemukiman Sinkovka, Timkovka, dan Kislovka di Kharkov," ujar Konashenkov.
Rusia belakangan mulai kembali unjuk taring setelah sebelumnya dikabarkan kocar-kacir.
Pada Kamis (29/12), pasukan Kremlin dilaporkan melakukan serangan masif rudal ke sejumlah kota di Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv.
Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, mengatakan setidaknya tiga orang menjadi korban akibat serangan itu.
"Untuk saat ini, ada tiga korban luka di Kyiv, termasuk anak gadis 14 tahun. Mereka semua ada di rumah sakit," ujar eks petinju itu seperti dikutip dari AFP.
Klitschko lantas memperingatkan aliran listrik kemungkinan terputus imbas serangan tersebut. Dia pun meminta warga ibu kota negara Ukraina untuk mengisi ulang baterai ponsel mereka hingga penuh agar berfungsi di waktu darurat.
Serangan rudal juga dilaporkan terjadi di Lviv, Kharkiv, dan Odessa.
Media sosial angkatan udara Ukraina pun telah mengumumkan serangan masif rudal Rusia ke sejumlah wilayah negara itu, termasuk Kyiv.
"29 Desember. Serangan rudal besar-besaran... Musuh menyerang Ukraina dari berbagai arah dengan rudal jelajah berbasis udara dan laut, dari pesawat dan kapal," kata angkatan udara Ukraina di media sosial.
Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhaylo Podolyak, mengatakan diduga ada lebih dari 120 rudal yang ditembak Rusia pada Kamis ini.
Serangan masif itu terjadi ketika beberapa waktu lalu Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan siap bernegosiasi untuk mengakhiri perang tersebut. Namun, Putin menuding Ukraina dan sekutu baratnya yang ogah-ogahan untuk mewujudkannya.