WHO Pahami Langkah AS, India Cs Perketat Kunjungan Warga China

WHO memahami pengetatan yang dilakukan sejumlah negara atas kunjungan warga negara China ke wilayah mereka dengan memberlakukan kewajiban tes covid.

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebrayesus mengatakan tindakan beberapa negara itu sebagai langkah yang dapat dimengerti, mengingat China memang sangat tertutup atas kasus covid yang melanda daerah mereka.

Ia menambahkan kalau ingin warganya bisa melenggang bebas masuk ke negara lain, China harusnya terbuka soal kasus covid di daerah mereka.

"Dengan tidak adanya informasi komprehensif dari China, dapat dipahami bahwa negara-negara di seluruh dunia bertindak dengan cara yang mereka yakini dapat melindungi populasinya. Kami tetap prihatin dengan situasi yang berkembang belakangan ini dan karena itu kami terus mendorong China untuk melacak virus covid-19 dan memvaksinasi orang-orang dengan risiko tertinggi," katanya seperti dikutip dari AFP, Jumat (30/12).

Kasus covid di China melonjak tajam beberapa waktu belakangan ini usai pemerintah Negeri Tirai Bambu tersebut melonggarkan kebijakan nol covid mereka.

Rumah sakit di seluruh China bahkan sampai kewalahan dalam menangani ledakan infeksi menyusul keputusan Beijing melonggarkan kebijakan no covid.

Meskipun demikian, jumlah peningkatan kasus tersebut hingga kini belum diketahui angkanya secara pasti. Pasalnya, China sangat tertutup soal penyebaran kasus covid di wilayah mereka.

Di tengah lonjakan kasus covid itu, China mengatakan pada pekan ini bahwa mereka akan mengakhiri karantina wajib bagi pelaku perjalanan luar negeri.

Mereka juga justru mendorong banyak orang China plesiran ke luar negeri.

Merespons kebijakan itu, sejumlah negara mulai dari Jepang hingga AS memperketat kunjungan warga negara China ke wilayah mereka.